TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fenomena kehadiran Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat terus menimbulkan polemik.
Mulai dari Citayam Fashion Week disebut melanggar UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Sebab Citayam Fashion Week kerap menggunakan zebra cross sebagai media catwalk karena zebra cross diperuntukkan bagi pejalan kaki yang ingin menyeberang jalan.
Kemudian fenomena Citayam Fashion Week juga disebut memicu kemacetan bahkan dicap tak berizin.
Lantas bagaimana nasib fenomena Citayam Fashion Week kedepan ?
Bakal dibubarkan atau dipindah lokasinya ?
Citayam Fashion Week di Zebra Cross Dinilai Langgar Aturan, Wagub DKI Gerak Cepat Cari Lokasi Lain
Kehadiran Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat terus menimbulkan polemik.
Kali ini, penggunaan zebra cross yang ada di dekat Stasiun MRT Dukuh Atas BNI untuk catwalk pun dinilai berbagai pihak menabrak aturan.
Oleh sebab itu, Pemprov DKI Jakarta mengklaim bakal mencarikan lokasi lain untuk gelaran Citayam Fashion Week.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat berada di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Ya nanti kita carikan solusi, banyak tempat-tempat terbuka yang bisa dijadikan kegiatan fashion week. Nanti kita carikan solusinya bagi anak-anak kita yang seperti juga kemarin bagi yang naik motor disiapkan tempat untuk berkompetisi," ujar Ahmad Riza Patria di lokasi, Sabtu (23/7/2022).
Ahmad Riza Patria pun setuju dengan penggunaan lokasi lain.
Ia mengatakan zebra cross memang memiliki fungsi untuk penyebrangan orang sekalipun menjadi tempat yang menarik.
"Mudah-mudahan ke depan tidak di jalan, sekalipun di zebra cross tersebut tempat yang menarik, dilakukan ketika lampu merah. Tapi seperti yang disampaikan Polda Metro sebaiknya kita cari tempat yang lebih baik lagi. Jangan di jalan," bebernya.
Kata Pengamat
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah sarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mewadahi atau memfasilitasi Citayam Fashion Week.
Sehingga, kata dia, pelaksanaan Citayam Fashion Week tak lagi di atas zebra cross lantaran dianggapnya terjadi sejumlah pelanggaran.
"Pemprov DKI mengusahakan tempat, tersendiri, terpisah, karena ini kan SCBD ini kreasi anak muda ya untuk kumpul-kumpul, nah di situ juga secara ekonomi memberikan income, kontribusi bagi UMKM," ujarnya saat dihubungi, Kamis (21/7/2022).
Sebagai informasi, Citayam Fashion Week kian menggema setelah viralnya fenomena SCBD atau Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok.
Ajang mode jalanan di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat ini menjadikan zebra cross yang ada di dekat Stasiun MRT Dukuh Atas BNI bak catwalk.
Bila nantinya dipindahkan, Trubus meminta Pemprov DKI Jakarta khususnya Anies Baswedan untuk mencari tempat yang tak terlalu jauh dari kawasan Dukuh Atas.
Kemudian, Pemprov DKI Jakarta dimintanya untuk menjadikan Citayam Fashion Week ini terjadwal dengan fasilitas tempat yang aman.
"Ya kalau saya dibikin saja fashion week terjadwal, dicarikan tempat yang memadai, kan tempat banyak. Jadi biar mereka ada tempat berekspresi cara menyampaikan ekspresinya," lanjutnya.
"Ya misalkan itu yang diminati kawasan Dukuh Atas berarti tinggal dicarikan aja tempat yang gak jauh dari situ. Pemprov juga sediakan fasilitas termasuk transportasinya menuju ke sana," bebernya.
PDI Perjuangan Sarankan Anies Baswedan Pindahkan Lokasi Citayam Fashion Week ke TIM
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memindahkan Citayam Fashion Week ke Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.
Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta memiliki peran untuk memfasilitasi kegiatan para remaja yang memang memiliki sejumlah kreativitas, khususnya di bidang seni.
"Tugas kita memfasilitasi. Justru pemprov tugasnya memfasilitasi itu agar muncul kreativitas-kreativitas anak muda yang berpotensi untuk memperbaiki diri dan eksistensi mereka bisa diarahkan ke yang lebih baik," ucap Gembong Warsono saat dihubungi, Sabtu (23/7/2022).
Ia pun menyebutkan satu di antara lokasi yang bisa digunakan yakni Taman Ismail Marzuki (TIM) di kawasan Jakarta Pusat.
Pasalnya, lanjut Gembong Warsono, catwalk di zebra cross sudah menyalahi aturan lalu lintas.
"Ya misalkan kita kan punya markas, markasnya di mana? Markasnya di Taman Ismail Marzuki saya kira itu markas yang baik untuk mengembangkan kreativitas seperti itu," lanjutnya.
"Tapi sayangnya Taman Ismail Marzuki sudah berubah bentuk, salam arti arahnya lebih banyak ke arah bisnis dibandingkan pengembangan kreativitas anak muda. Sehingga mereka tidak punya ruang, karena mereka ga ada ruang maka mereka memanfaatkan ruang yang ada (zebra cross)," jelasnya.
Setelah melakukan fashion week di sana, Pemprov DKI Jakarta bisa terlibat langsung dalam mengarahkan, mengedukasi serta mencari bibit baru dari kreativitas yang mereka hasilkan.
"Kalau itu iya, makanya tugas pemerintah sebagai tidak menggangu kita harus berikan ruang. Ruangnya di mana? Ya di Taman Ismail Marzuki itu ruang yang paling baik," pungkasnya.
Polisi Mulai Usik Remaja SCBD, Fenomena Citayam Fashion Week Dianggap Melanggar UU LLAJ
Fenomena Citayam Fashion Week yang menjadi budaya nongkrong gaya baru remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong, Depok), tampaknya akan segera berakhir.
Sebab, setelah ditelaah lebih jauh ternyata para remaja itu melanggar aturan yang ada, yakni UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Kenapa dianggap melanggar UU LLAJ? Sebab mereka ternyata kerap menggunakan zebra cross sebagai media catwalk, atau berlenggak-lenggok seperti model di panggung.
Nah, ini melanggar UU LLAJ, karena zebra cross diperuntukkan bagi pejalan kaki yang ingin menyeberang jalan.
Hal tersebut tentu sangat mengganggu masyarakat di Kawasan Dukuh Atas yang hendak menyeberang lewat zebra cross.
"Mereka menggunakan zebra cross untuk melakukan aktivitas. Ini tentunya melanggar aturan, UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, salah satunya termasuk ketertiban umum," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin, Jumat (22/7/2022).
Baca juga: Beda Pendapat soal Citayam Fashion Week: Anies Membela, Pemkot Jakpus Melarang
Komarudin menyebut kegiatan tersebut mengundang kerumunan massa di lokasi.
Bahkan, kegiatan tersebut berkembang menjadi sebuah kegiatan yang disebut mengganggu saat menggunakan fasilitas umum.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Purwanta juga menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak diperbolehkan jika digelar di trotoar. Sebab, akan menganggu arus lalu lintas.
"Enggak boleh lah. Lazimnya untuk pejalan kaki, memperindah tempat bukan untuk kegiatan kegiatan lain," ucap Purwanta.
"Trotoar tidak boleh digunakan untuk kegiatan apapun selain sirkulasi orang lalu lintas enggak boleh. Terurai jelas di UU LLAJ," imbuhnya.
Sebagai informasi, ramai diperbincangkan di media sosial soal istilah Citayam Fashion Week (CFW).
Istilah ini merujuk pada sejumlah remaja yang kerap beradu gaya di zebra cross kawasan Dukuh Atas atau tepatnya di Jalan Tanjung Karang.
Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengimbau para remaja SCBD atau Sudirman-Citayam-Bojong-Depok yang kerap berkumpul di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, untuk memanfaatkan fasilitas umum di wilayah lain.
Baca juga: Kepala Desa Bangga Bonge Citayam Fashion Week Bikin Cilebut Barat Dikenal Publik
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan alternatif yang bisa dipilih adalah kawasan Kemayoran dekat JIExpo.
Imbauan itu bertujuan untuk menghindari terbentuknya kerumunan yang hanya terpusat di Dukuh Atas.
"Kemayoran luas itu, pakai itu kalau dia mau. Berapa kilometer itu jalan rayanya deket PRJ, Semua titik bisa dipakai jalanan itu," kata Irwandi, Senin (18/9/2022).
Menurutnya, keindahan trotoar di sekitar Sudirman memang jadi salah satu saya tarik bagi masyarakat di luar wilayah Jakarta. Seperti dari Bekasi, Bojong, Depok, hingga Tangerang.
Namun kata dia, keindahan tersebut bukan cuma ada di Dukuh Atas. Tapi banyak wilayah lain yang juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul atau ngonten bareng.
"Mereka melihat sekarang itu trotoar dari Thamrin sampai Sudirman, kayak di luar negeri bagus. Ada MRT nya, tamannya, mereka lihat itu. Mereka sebenernya meniiru konsep di luar negeri 'oh ini bagus nih kayak di luar negeri', sebenarnya boleh aja karena mereka kan bangga dengan Jakarta yang udah modern. Kalau di Citayam nggak ada begitu, makanya mainnya di Jakarta. Ada dari Tambun, Bekasi, Tangerang," terangnya.
Tak Terbendung, Citayam Fashion Week Dipenuhi Warga hingga Buat Kemacetan
Warga yang datang ke Citayam Fashion Week tak terbendung, Sabtu (23/7/2022).
Ribuan masyarakat terlihat memadati Jalan Tanjung Karang kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat yang menjadi lokasi Citayam Fashion Week, sore hari ini.
Hal ini pun mengakibatkan sejumlah pengendara kesulitan melintas, sehingga kemacetan pun terjadi.
Menurut pantauan TribunJakarta.com, hujan deras sempat mengguyur kawasan tersebut pada siang hingga sore hari ini.
Walau begitu, sejumlah masyarakat tak urung untuk tetap menyaksikan Citayam Fashion week pada malam hari ini.
Luapan masyarakat terpantau terjadi mulai sore hari ini sekitar pukul 17.00 WIB ketika hujan mulai mereda.
Walau sudah dipasang pembatas jalan oleh para petugas, masyarakat yang menyaksikan Citayam Fashion Week tetap tumpah ke jalan.
Saking ramainya, area trotoar yang kerap dijadikan sebagai tempat fashion show pun tertutup dengan riuhnya penonton.
Hal ini sempat membuat petugas di lokasipun kewalahan untuk mengatur kerumunan tersebut.
Hingga pukul 18.20 WIB, sejumlah petugas yang terdiri dari Satpol PP DKI, dan juga Dinas Perhubungan DKI Jakarta, terpantau melakukan penertiban di lokasi.
Timbulkan Kemacetan, Ahmad Riza Patria Imbau Citayam Fashion Week Tidak Digelar Setiap Hari
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengimbau kegiatan Citayam Fashion Week (CFW) tidak dilaksanakan setiap hari.
Sebab, penampilan CFW di Zebra Cross Kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat kerap menimbulkan kemacetan. Riza mengkhawatirkan anak-anak ketinggalan kereta untuk kembali ke rumah.
"Jadi tolong jangan tiap malam fashion week. Juga jangan sampai tengah malam sampai ada yang gak sempat pulang, nanti ketinggalan kereta," ujar Riza di Balaikota DKI Jakarta, Jakarta Pusat pada Sabtu (23/7/2022).
Lebih lanjut, politikus Partai Gerindra ini meminta para remaja CFW mengatur waktu sebaik mungkin agar tidak menggangu waktu belajar. Terlebih, kegiatan belajar mengajar sudah dimulai sejak pekan lalu.
"Namun mohon diatur waktunya supaya kegiatan belajar mengajar tidak terganggu. Dan kegiatan lain di rumah tidak terganggu dan jangan sampai malam-malam," ucapnya.
Riza mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta bakal mencarikan tempat baru untuk ajang CFW. Meskipun begitu, Riza ingin para remaja CFW tetap fokus belajar di samping aktivitas adu fesyen.
"Mudah mudahan nanti kita carikan tempat. Prinsipnya kita carikan solusi bagi anak anak. Tempat yang terbaik untuk anak-anak kita kalau ingin terus melaksanakan fashion week tersebut," tukasnya.
Citayam Fashion Week di Dukuh Atas Ternyata Tidak Punya Izin
Polres Metro Jakarta Pusat sebut kegiatan Fashion Show di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, yang digelar oleh kalangan remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok) tidak memiliki izin.
"Di lokasi tempat anak - anak itu gelar kegiatan memang tidak ada izinnya," ucap Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin, Rabu (20/7/2022)
Komarudin menyampaikan, untuk para remaja yang berada di kawasan Dukuh Atas untuk tidak nongkrong lebih dari pukul 22.00 WIB.
Hal ini guna mencegah terjadinya tindak kejahatan yang menyasar para remaja di kawasan Dukuh Atas.
"Beberapa waktu lalu sempat terjadi tindak kejahatan yang menimpa remaja di sana. Tapi aksi kejahatan tersebut para pelakunya berhasil kita tangkap," tutur Komarudin.
Komarudin menyebutkan, untuk para para orang tua para remaja tersebut untuk andil dalam pengawasan anak - anak mereka, karena masih bermain hingga larut malam.
Diharapkan, para orang tua bisa meminta anak mereka tidak main hingga larut malam.
"Kita batasi anak - anak hingga remaja sampai pukul 22.00 wib. Lewat dari jam itu kita minta mereka sudah harus kembali ke rumahnya masing - masing," tutur Komarudin.
Sebelumnya, terlihat para remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok) yang nongkrong di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, lakukan aktivitas Fashion Show.
Dalam video itu berisi narasi suasana SCBD Fashion Show di trotoar Dukuh Atas, Menteng, Jakarta Pusat.
Dari video yang diunggah tampak para remaja memadati ruas jalan, namun hampir seluruh remaja di video itu tidak menggunakan masker dan berkerumun. Alfian Firmansyah (tribun network/thf/TribunJakarta.com/wartakotalive.com/Tribunnews.com)