Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati
TRIBUNNEWS.COM, KOTA SERANG - Antrean Kendaraan yang mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jelang kenaikan harga BBM bersubsidi terjadi di SPBU Jendral Sudirman, Kota Serang, Rabu (31/8/2022).
Dikutip dari TribunBanten.com, Antrean Kendaraan terjadi sejak pukul 19.00 WIB sampai saat ini sekira pukul 20.22 dan masih berlangsung.
Kendaraan mengantre di SPBU didominasi roda dua dan roda empat.
Dari mulai driver ojek online, angkutan umum sampai kendaraan pribadi.
Arus lalu lintas tersendat lantaran antrean kendaraan di SPBU tersebut sampai ke jalan protokol.
Kondisi jalan terpantau sudah mulai terurai dengan petugas dari pertamina turun tangan mengatur lalu lintas sekitar.
Sementara, setok BBM dari mulai Pertalite, Pertamax dan jenis bahan bakar lainnya masih tersedia di SPBU Jalan Jendral Sudirman.
Diiringi bunyi klason, satu persatu kendaraan silih berganti mengisi BBM.
Untuk daftar harga BBM sendiri saat ini dari mulai bahan bakar jenis pertamax Turbo 98 diangka Rp 17.900, Pertamax 92 Rp 12.500, Pertalite Rp 7.650 dan Dexlite Rp 17.800.
Pengemudi Gojek, bernama Mustofa mengatakan dirinya mengisi BBM bersubsidi jenis Pertalite sebanyak 3,5 liter.
"Isinya pertalite 3 liter setengah tadi harganya masih Rp 7.650," ujarnya.
Mustofa mengatakan jika harga BBM bersubsudi naik, akan memberatkan dirinya dan keluarga.
"Keberatan kalau naik BBM," terangnya.
Baca juga: Masyarakat Diminta Tidak Perlu Panik Menyikapi Rencana Penyesuaian Harga BBM
Dirinya mengancam akan demo jika benar harga BBM naik.
"Demo lah kalo naekmah," paparnya.
Sementara pemilik kendaraan pribadi bernama Idham mengaku tidak keberatan jika harga BBM naik.
"Engga keberatan, diangka normal," paparnya.
Idham biasanya mengisi bahan bakar jenis Pertamax untuk kebituhan opersional sehari-hari.
"Isi pertamax," ungkapnya.
Pengemudi angkot bernama Ahmad Rifai menahan marah dengan mata berkaca-kaca.
Dia menyampaikan keberatannya jika harga BBM harus naik.
"Berat," jelasnya.
Menurut Idham, sementara ini untuk ongkos angkutan umum masih diangka Rp 4 ribu rupiah, dan Rp 5000 rupiah untuk jarak jauh.
"Ongkos segitu aja engga naik," paparnya.
Angkutan Serang-Balaraja kata Idham dengan jarak pulang pergi mengantar penumpang, uang yang diterimanya Rp 200 ribu, dipotong bensin selama perjalanan sekitar Rp 50 ribu rupiah.
"Sehari dari Serang ke Balaraja PP abis bensin Rp 50 ribu, sewa dapet 100 ribu tinggal dipotong itu aja dapetnya 50 ribu belum lagi kalau sewa sepi," jelasnya.
Idham biasa menarik angkot sejak pagi sampai pukul 17.00 WIB.
Dalam satu hari dia biasa mendapat uang makan Rp 200 ribu.
Penghasilan tersebut adalah penghasilan kotor dan belum dipotong pengeluaran membeli bensin, perhari dia membutuhkan 20 liter bensin untuk angkotnya.
Baca juga: Harga BBM Non Subsidi Turun! Ini Harga Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex per 1 September 2022
"Dapet uang makan Rp 200, kita kerja sampe jam 5 atau jam 7 pulang, belum naik aja susah apalagi kaya gini, sehari Rp 150 ribu untuk 20 liter bensin, berat pokonya dan engga setuju," jelasnya.
Jika harga BBM naik, dia tidak bisa membayangkan untuk kelangsungan hidup anak dan istrinya kedepan, terlebih sewa angkot penumoang tidak selalu ramai setiap harinya.
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul BREAKING NEWS Jelang Kenaikan BBM, Antrean Kendaraa Mengular di SPBU Kota Serang