News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pimpinan DPRD Depok yang Injak Sopir Truk Terancam Pemecatan, DPD Golkar: Tergantung Kesalahannya

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Foto Anggota DPRD Kota Depok, Tajudin Tabri dan (Kanan) Viral video saat anggota DPRD Depok memberi hukuman kepada sopir truk dengan cara disuruh push up dan berguling-guling di aspal. Wakil rakyak itu juga sempat menginjak sang sopir.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi tak terpuji yang dilakukan Wakil Ketua DPRD Depok, Tajudin Tabri kepada seorang sopir truk bernama Ahmad Misbah (24) di Jalan Raya Kerukut, Limo, Depok pada Jumat (23/9/2022) berujung viral di media sosial.

Diketahui, aksi Tajudin Tabri viral saat dia menginjak, dan menghukum seorang sopir truk push up dan berguling-guling di jalanan.

Kasus tersebut berbuntut panjang, kini DPD Partai Golkar Kota Depok membentuk Tim Khusus atau timsus untuk investigasi kasus yang dilakukan kadernya tersebut.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Depok Injak Sopir Truk, Golkar: Tidak Boleh Main Hakim Sendiri

Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, Farabi Arafiq, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan bahwa hasil investigasi dari tim khusus ini akan menentukan sanksi yang diberikan untuk Tajudin Tabri.

“Kami sudah melakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan yang mana nanti akan diproses secara AD/ART partai, yang mana bersangkutan nanti akan dikenai sanksi dari yang ringan sampai berat pemecatan, tergantung dari kesalahannya setelah dilakukan investigasi oleh tim khusus dari Partai Golkar Kota Depok,” jelas Farabi dalam video resminya, Minggu (23/9/2022).

Farabi menjelaskan, pihaknya sangat menyesalkan aksi arogansi yang dilakukan oleh kadernya tersebut.

Ia pun telah memerintahkan yang bersangkutan untuk meminta maaf secara langsung kepada si sopir serta masyarakat.

“Kami sangat menyesalkan hal itu terjadi dan kami meminta yang bersangkutan memohon maaf pada sopir truk tersebut dan juga mohon maaf pada masyarakat, dan menyelesaikan masalah tersebut dengan baik,” katanya.

“Kami partai pro rakyat yang humanis dan tak membenarkan kekerasan apapun kekerasan dengan apapun alasannya, walau pun yang bersangkutan beralasan karena mendapat sudah tiga kali dan berulang ulang kali ditegur tetap saja masih ditabrak portal tersebut sehingga merugikan dan membahayakan masyarakat setempat. Akan tetapi cara kekerasan sangat tidak dibenarkan,” pungkasnya.

Baca juga: PROFIL Tajudin Tabri, Wakil Ketua DPRD Depok yang Injak Sopir Truk dan Dipolisikan, Hartanya Rp 3 M

Sang Sopir Truk Merasa Diinjak Harga Diri

Ahmad Misbah, sopir truk yang menjadi korban mengungkap alasan dirinya membuat laporan polisi atas perbuatan Tajudin Tabri.

Ahmad Misbah mengatakan meski sudah memaafkan, namun dia merasa telah dipermalukan di depan umum oleh Tajudin.

"Ya karena gimana ya dia kan sudah mempermalukan saya sudah menginjak-nginjak harga diri saya. Kalau dia bisa melakukan hal seperti itu saya pun kalau ada kesempatan saya bisa membalikan," ucapnya.

Dia menceritakan awal mula Tajudin menganiaya dirinya pada Jumat (23/9/2022).

Saat itu, dia sedang berada di atas truk untuk menurunkan batu.

Baca juga: Sopir Truk Korban Wakil Ketua DPRD Depok: Dia Sudah Mempermalukan dan Injak-injak Harga Diri Saya

Namun, Tajudin datang menghampiri dirinya dan marah-marah karena muatannya mengenai pagar pembatas pipa gas di Jalan Raya Krukut, Limo, Depok.

Layar tangkap video yang menampilkan orang yang diduga Tajudin Tabri meminta seorang sopir truk untuk push up dan berguling di jalan, pada akun Instagram @depok24jam. (Istimewa)

"Awal mulanya dia mungkin marah aja kejadian sudah tiga kali bukan di kita semua, kejadian itu beda-beda semua dan kita yang ketiga kalinya dan dia emosi," jelasnya.

Setelah itu, Tajudin menampar pipi Ahmad Misbah sambil memaki.

Selanjutnya, Ahmad disuruh push up hingga guling-guling di aspal seperti video yang viral di media sosial.

"Saya di situ dipermalukan di depan banyak orang banyak warga. Banyak orang di situ. Itu sekitar 20 menitan orang saya dimaki-maki dulu," jelasnya.

Lebih lanjut, Ahmad mengaku masih merasakan sakit akibat tindakan kekerasan yang dilakukan Tajudin.

"Kalau pundak sekarang sebelah kanan masih sakit, kalau digerakkan masih sakit. Dia kan nginjak pakai sepatu," ucapnya.

Baca juga: Partai Golkar Minta Maaf Wakil Ketua DPRD Depok Aniaya Sopir Truk

Mengaku Spontan

Tajudin mengakui bahwa orang dalam video tersebut adalah dirinya.

Ia menceritakan, awalnya mendapat telpon dari masyarakat tentang adanya truk yang melintas di Jalan Raya Kerukut, Limo, dan muatannya mengenai dan merusak portal pembatas pipa gas.

Dan kejadian itu adalah kali ketiga.

"Saya mengklarifikasi kejadian tadi karena memang viral ya, saya secara pribadi terutama kejadian itu karena di luar batas kemampuan atau kontrol saya," jelas Tajudin di Warung Betawi Ngoempoel, Beji, Kota Depok, Jumat (23/9/2022).

"Kenapa demikian, karena ini kejadian sudah yang ketiga kali. Ketika kejadian kedua saya juga turun (ke lokasi)," sambungnya lagi.

Saat kejadian yang kedua, Tajudin mengatakan dirinya sudah menegur sopir truk yang melintas dan muatannya merusak pagar atas pembatas pipa gas.

Bahkan, sopir truk pada kejadian kedua itu telah membuat surat pernyataan agar tak lagi melintas dengan muatan yang berlebih.

"Pada kejadian kedua saya ada grup whatsapp, disitu warga sampai bilang ini kerjaan dewan ngapain aja, sampai kejadian dua kali. Padahal ini kan bukan tupoksi saya," bebernya.

Baca juga: Mahfud MD Kritik Anggota DPRD Kota Depok yang Injak dan Tendang Sopir Truk: Tak Perlu Emosional

"Tapi karena saya juga berasa terusik, akhirnya saya turun dan diperbaiki lah dengan surat pernyataan mereka tidak akan mengulangi lagi," timpal Tajudin.

Buntut dari peristiwa itu terjadi siang tadi, dimana ada sopir truk yang kembali melintas dan muatannya mengenai pagar pembatas pipa gas.

"Nah tadi kebetulan saya baru dinas dari Tangerang Selatan, tiba-tiba ditelpon lagi saya oleh warga masyarakat sekitar situ. Karena gak ada yang berani menegur kepada pihak sopir itu," katanya.

Ia pun kembali turun ke lokasi, dan mengakui menghukum sopir truk tersebut dengan cara push up dan berguling-guling di jalan

"Akhirnya saya spontan pada kejadian yang ketiga ini, saya memuncak emosinya. Tapi saya mohon maaf tadi sudah ketemu juga dengan pihak tol, mediasi," ujarnya.

Tajudin Tabri mengakui menghukum sopir truk itu push up hingga guling-guling di jalan lantaran emosi dan lepas kontrol.

"Nah didasari itu tanpa melihat lagi apa status saya, saya emosi bang," katanya.

Namun, Tajudin menyangkal kakinya sampai menginjak badan sopir truk yang sedang posisi push up.

"Tapi itu gak diinjak bang, baru gini (mengangkat kaki). Tapi, saya suruh guling dan push up, maksudnya untuk efek jera saja," dalihnya.

Baca juga: Aksi Wakil Ketua DPRD Depok Tajudin Tabri Aniaya Sopir Truk Disorot Mahfud MD: Tak Perlu Emosional

"Tapi, kalau memang menurut masyarakat saya yang sudah viral itu, saya mohon maaf. Itu didasari dorongan masyarakat agar saya ada tindakan terhadap sopir-sopir yang tidak mengindahkan (teguran) itu," sambungnya lagi.

Ia pun kembali menyampaikan permmintaan maaf atas perbuatan yang dilakukannya terhadap sopir truk tersebut.

"Iya tadi saya sudah sampaikan itu, tapi intinya ya kan kita ini ada rasa kalau memang salah saya sudah menyampaikan permohonan maaf," ucapnya.

Ditanya mengenai apa yang dilakukannya bisa diproses secara pidana, Tajudin berdalih masalah ini masih bisa dimediasikan dengan korban.

"Segala sesuatunya kan bisa dimediasikan gak tiba-tiba persoalan gini langsung ditindak hukum," ucapnya.

"Kecuali saya arogan dan tak ada upaya untuk mediasi, tak ada upaya untuk menemui pihak tol. Tadi pun dia menerima (permintaan maaf)," sambung Tajudin.

Baca juga: Viral Aksi Wakil Ketua DPRD Depok Aniaya Sopir Truk, Mahfud MD Ingatkan Pejabat Jangan Emosional

Polisi kedepankan upaya restorative justice

Menyikapi laporan yang dibuat Ahmad Misbah, kepolisian berniat mempertemuakannya dengan Tajudin.

Keduanya akan dimediasi pada Senin (26/9/2022) di Polres Metro Depok.

Mediasi ini dilakukan agar ada penyelesaian masalah di antara keduanya terkait kasus tersebut.

"Mereka sudah ada komunikasi dan kemudian mereka sudah sampaikan kepada penyidik bahwa kedua belah pihak telah menyampaikan bahwa hari Senin akan datang ke polres untuk menyelesaikannya. Nanti polisi yang menentukan kan ada mekanisme restorative justice," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dihubungi, Minggu (25/9/2022).

Zulpan mengaku laporan dari korban tetap akan diproses secara profesional.

Baca juga: Partai Golkar Minta Maaf Wakil Ketua DPRD Depok Aniaya Sopir Truk

Namun, pihaknya juga terbuka untuk mengedepankan restorative justice jika kata damai telah disepakati pihak Tajudin dan Misbah.

"Prinsipnya jika sudah ada kesepakatan damai akan difasilitasi melalui mekanisme restorative justice," ucap Zulpan. (Tribunnews.com/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini