TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika bersama 200 demonstran diterima untuk beraudiensi dengan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Jazilul Fawaid di gedung wakil rakyat di kawasan Senayan.
"Iya (audiensi dengan MPR), Pak Jazilul Fraksi PKB, karena itu yang satu-satunya yang ada. Yang lain kayak Pak Bamsoet itu katanya lagi keluar," kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022).
Dewi mengatakan menjelaskan alasan audiensi digelar dengan pimpinan MPR. Hal itu karena pihaknya menilai MPR seakan melupakan Tap MPR nomor 9/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan SDA."Bagaimana merestrukturisasi penguasaan tanah yang timpang, menyelesaikan konflik, melakukan harmonisasi regulasi yang tumpang tindih terkait tanah dan agraria," tutur Dewi.
"Dan itu dulu didorongnya lewat aksi massa tani juga yang besar sepanjang 2000-2001," tambahnya.
Baca juga: Reforma Agraria, KPA: Rezim Jokowi Mengulang Kesalahan Era SBY
Dewi juga memastikan, sebagian massa yang hadir hadir di lokasi diperkenankan pulang ke daerahnya masing-masing. Sementara perwakilan petani yang audiensi masih bertahan hingga penyampaian aspirasi itu selesai.
"Karena memang petani itu kan masuk Jakarta dari jam 2-3 subuh, jadi sudah lelah," tegasnya.