TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai bentuk kepedulian dan memberdayakan kembali masyarakat yang pernah terdampak pandemi selama 2 tahun terakhir, Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) Indosiar SCTV dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Televisi Indonesia (LPPM ATVI) menggelar pelatihan Master of Ceremony (MC) selama 3 hari yakni 5-7 Oktober 2022 di Rusun Tower Pulogebang, Jakarta Timur.
Peserta pelatihan MC merupakan warga dari beberapa rusun dengan latar belakang beragam, sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan MC ini.
Dari Rusun Pulogebang ada Siti Julaeha dan Friska Utami, Rusun Komarudin, ibu Margareta.
Baca juga: Ditjen Perumahan PUPR dan BNPB Bahas Serah Terima Aset Rusun Wisma Atlet Kemayoran
Ada Sarah dan Lesti dari Rusun Cipinang Muara dan Markus Rabbel dari BLK Pasar Rebo.
Juga ada Mohammad Ali Akbar, Heni Retno Handayani dan Ray Abi Hisyam dari luar rusun.
Dalam setiap sesi, mereka aktif merespon dan bertanya kepada mentor.
Sebagian besar peserta mengaku sangat membutuhkan keterampilan baru untuk mencari penghasilan sampingan guna menyicil tunggakan sewa rusun akibat pandemi Covid19.
Kepala Pelaksana Pelayanan Unit UPRS (Pengelola Rumah Susun) 8, Duma Marhisar, MSi dalam sambutan penutupan berharap, pelatihan ini berguna bagi peserta, baik untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan yang penting buat meningkatkan penghasilan mereka sebagai MC.
Materi pelatihan MC dibawakan oleh Ketua LLPPM ATVI yang juga dosen ATVI, Dr. Ratih Damayanti.
Adapun materi yang disampaikan meliputi pelatihan tentang pentingnya peranan seorang MC dalam memandu acara, mempersiapkan dan menyusun rundown acara.
“Kita juga memberikan tehnik vocalizing, tehnik blocking stage, tehnik miking, protokoler dalam aturan tugas seorang MC, Persiapan , tehnik ice breaking , make up dan dress up yang penting harus dipahami oleh seorang MC agar sukses membawakan berbagai jenis acara. Pelatihan selama tiga hari ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk mereka dapat tampil lebih percaya diri pada saat ditugaskan menjadi MC,” tutur Ratih.
Dosen ATVI, Safurudiningsih, M.Ikom memberikan materi tentang pentingnya apa yang disebut ice breaking sebagai selingan ketika MC menjalankan tugasnya.
Tahapan dan beragam soal ice breaking juga disampaikan kepada peserta.
"Ice breaking sebagai selingan di tengah acara, mesti dikuasai oleh MC. Penguasaan ice breaking ini untuk memecah kebosanan ataupun lebih menghibur peserta, terutama acara-acara yang panjang dan lama, seperti pelatihan, raker, dan sebagainya," katanya.
Rata-rata para peserta telah memiliki pengalaman menjadi MC dalam berbagai kegiatan yang ada di lingkungan rumah maupun di lingkungan pekerjaan mereka.
Ketua Pelaksana YPP Indosiar SCTV, Dewi Yudho Miranti mengatakan, kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti ini dilakukan YPP Indosiar SCTV di berbagai tempat dalam beragam bidang, dan akan terus dilakukan ke depannya untuk membantu pemerintah membangkitkan kembali ekonomi masyarakat di saat pandemi semakin melandai.
Dewi Yudho juga mengungkapkan ke depan rencananya masih akan lanjut pelatihan di rusun-rusun lainnya.
"Selain itu yang juga telah/paralel berjalan adalah pelatihan pembuatan pupuk organik di Simalungun dan Pekalongan. Tujuannya membantu petani tidak tergantung pada harga pupuk yang semakin meroket akibat perang," ujarnya.