TRIBUNNEWS.COM - Kubah Jakarta Islamic Centre, Koja, Jakarta Utara, dilahap 'si jago merah', Rabu (19/10/2022).
Kebakaran pada kubah Masjid Jakarta Islamic Centre diduga bermula dari percikan api, saat pekerja sedang mengelas untuk perbaikan kubah masjid.
"Katanya sih lagi perbaikan kubah ada yang ngelas terus percikan apinya kena benda yang mudah terbakar," ujar warga sekitar lokasi kejadian, Ahmad Wigi, saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu.
Kebakaran ini terjadi sekitar pukul 15.24 WIB sore tadi.
Untuk memadamkan api, 20 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
Dilansir Tribunnews.com, sebanyak 88 personel damkar juga diterjunkan untuk memadamkan api.
Baca juga: KRONOLOGI Kebakaran Masjid Jakarta Islamic Centre, Asap Muncul di Kubah Setelah Ashar
Jakarta Islamic Centre ini merupakan masjid serta lembaga pengkajian dan pengembangan Islam di Jakarta.
Kompleks JIC ini dibangun di bekas lahan prostitusi terbesar se-Asia Tenggara pada tahun 1970-1999.
Dikutip dari Kompas.com, wilayah yang dulunya disebut Kramat Tunggak itu merupakan lokalisasi yang menjadi lokasi rehabilitasi sosial.
Kramat Tunggak diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta yang saat itu menjabat, Ali Sadikin.
Awal dibuka pada 1970, tempat tersebut berisikan 300 wanita tuna susila (WTS).
Lokalisasi tersebut berkembang hingga pada 1999, jumlah WTS mencapai 1.600-an.
Lalu pada 2001, lokasi tersebut diratakan dan menjadi pusat keagamaan umat Muslim.
Perubahan kawasan ini terjadi ketika Sutiyoso menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Ketika itu ada rencana merapikan kota dari Pak Gubernur Sutiyoso yang melihat bahwa lokalisasi di Kramat Tunggak, sangat membuat kota tidak kondusif," ujar Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam, Muhammad Subki, saat ditemui di JIC, Rabu (21/9/2022).
(Tribunnews.com, Renald/ Nuryanti/ Willy Widianto)(Kompas.com)