News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sekeluarga Tewas di Jakarta Barat

Kata Dokter Forensik soal Kondisi Otot Mengecil pada Jenazah Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu keluarga tewas di Kalideres. | Berikut penjelasan dari Dokter Forensik, Ade Firmansyah Sugiharto terkait kondisi otot mengecil pada jenazah satu keluarga di Kalideres.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia, Ade Firmansyah Sugiharto memberikan tanggapan terkait temuan polisi pada jenazah satu keluarga yang ditemukan meninggal di Kalideres, Jakarta Barat.

Menurut temuan polisi, keempat jenazah satu keluarga tersebut memiliki kondisi otot yang mengecil hingga ada dugaan mereka meninggal karena kelaparan.

Menurut Ade kondisi otot mengecil tersebut belum tentu menjadi indikasi bahwa meninggalnya satu keluarga di Kalideres ini karena kelaparan.

Karena harus dilihat terlebih dahulu apakah meang betul mereka meinggal setelah kehilangan massa otot sebelumnya, atau memang sejak awal orang tersebut sudah kecil.

"Otot yang mengecil ini juga harus kita lihat dulu, apakah memang betul ini merupakan kehilangan massa otot yang sebelumnya atau orang tersebut sebelumnya sudah kecil," kata Ade dalam tayangan 'Sapa Indonesia Malam' Kompas TV, Sabtu (12/11/2022).

Lebih lanjut Ade menjelaskan, dalam istilah forensik kondisi otot mengecil atau mengering itu disebut dengan kondisi mumifikasi.

Baca juga: Misteri Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Spekulasi Kelaparan hingga Fakta Kondisi Dalam Rumah

Kondisi mumifikasi ini adalah perubahan lanjut dari suatu kematian yang bisa saja terjadi dalam waktu dua sampai tiga bulan setelah kematian.

Namun hanya bisa terjadi apabila kondisi TKP memiliki suhu yang tinggi dan kelembapannya renah.

"Kita lihat kalau tadi dikatakan istilahnya mengering itu dalam forensik disebut dengan kondisi mumifikasi. Kondisi mumifikasi itu merupakan perubahan lanjut dari suatu kematian."

"Yang bisa saja terjadi dalam waktu dua sampai tiga bulan setelah kematian. Pada kondisi dimana TKP itu suhunya tinggi dan kelembapannya rendah," terang Ade.

Sehingga masih belum bisa dipastikan jika satu keluarga di Kalideres itu meninggal karena kelaparan jika hanya dilihat dari kondisi ototnya saja.

Baca juga: Wali Kota Jakarta Barat Sebut Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Tidak Bersamaan Waktunya

Kondisi Otot-otot Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Mengecil

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, satu keluarga ditemukan meninggal dunia di kompleks Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat.

Mereka merupakan satu keluarga berinisial RY (71), RN (68), DF (42) dan BG (69).

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce mengatakan tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh keempat korban.

Namun berdasarkan pemeriksaan tim dari dokter di RS Polri Kramat Jati, keempat jenazah ini tidak terdapat makanan sejak lama, terlihat dari otot-otonya yang mengecil.

Baca juga: Sekeluarga Tewas di Kalideres Bukan Kelaparan, Otot Mengecil, Tak Ada Sisa Makanan di Lambung

Penemuan satu keluarga tewas membusuk di Kalideres karena diduga kelaparan ini mengejutkan banyak pihak.

Pasma menyebut, keempat anggota keluarga tersebut meninggal dalam waktu yang berbeda-beda.

"Jadi itu bapaknya, ibunya, iparnya semuanya di waktu yang berbeda meninggalnya. Sehingga pembusukan masing-masing berbeda-beda," tambahnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Dewi Agustina)

Baca berita lainnya terkait Sekeluarga Tewas di Jakarta Barat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini