News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sekeluarga Tewas di Jakarta Barat

Update Kasus 1 Keluarga Tewas di Kalideres: Peroleh Uang Rp 160 Juta hingga Kesaksian Tukang Jamu

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah petugas dari Labfor Polda Metro Jaya berada di dalam rumah penemuan mayat satu keluarga di Perumahan Citra Garden Satu Extension di Kalideres, Jakarta Barat pada Minggu (13/11/2022). Berikut update terkait satu keluarga yang tewas di Kalideres yaitu memperoleh uang Rp 160 juta hingga kesaksian tukang jamu.

TRIBUNNEWS.COM - Kasus satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat telah ada temuan baru.

Temuan baru tersebut seperti bukti penerimaan uang sebesar Rp 160 juta beberapa bulan lalu.

Hal ini diketahui melalui penelusuran yang dilakukan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi.

Selain itu, adapula kesaksian terbaru dari tukang jamu berinisial R yang merupakan langganan dari keluarga korban.

Dikutip dari Tribun Jakarta, R mengatakan keluarga korban tersebut sering memesan jamu kepadanya sejak sebelum pandemi Covid-19.

Bahkan, dirinya mengaku pernah dimintai tolong untuk meminjam uang puluhan juta oleh salah satu korban bernama Dian Febbyana (42)

Baca juga: Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Sosiolog Duga Ada Pembunuhan karena Perebutan Harta

Tak hanya itu, R juga memiliki kesaksian lain terkait keluarga tersebut.

Lalu seperti apakah detail dari fakta terbaru yang terungkap dalam kasus satu keluarga tewas misterius di Kalideres ini? Berikut penjelasannya.

Peroleh Rp 160 Juta dari Jual Mobil

Misteri hilangnya mobil milik keluarga korban pun telah terungkap.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut mobil yang sebelumnya dinyatakan hilang itu ternyata dijual ke sebuah showroom.

Hengki mengatakan mobil Honda Brio dengan nomor polisi (nopol) B 2601 BRK itu dijual seharga Rp 160 juta oleh adik korban Rudiyanto Gunawan (71), Budiyanto Gunawan (69).

“Mobil tersebut dijual oleh almarhum Budiyanto ke salah satu showroom di Kalideres pada Januari (2022-red),” ujarnya.

Baca juga: 4 Kejanggalan Kasus Kematian 1 Keluarga di Kalideres: Kaki Terbungkus Plastik hingga Rumah Rapi

Bahkan mobil itu masih berada di showroom yang menjadi tempat dijualnya mobil korban di kawasan Jakarta Barat.

Kesaksian Tukang Jamu: Keluarga Pernah Pesan Jamu Liver hingga Minta Pinjami Uang Rp 50 Juta untuk Operasi

Pagar rumah lokasi penemuan empat mayat di perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat kini dipasang gembok. (Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha)

Tukang jamu langganan korban berinisial R memberikan kesaksian.

R yang sehari-harinya berjualan menggunakan sepeda itu sering mengantarkan jamu ke rumah korban.

Namun pemilik rumah itu tidak memesan jamu setiap hari.

R mengatakan pemesanan jamu hanya dilakukan sebulan sekali atau dua minggu baru memesan.

Selama berlangganan jamu, R mengaku salah satu korban yaitu Rudyanto Gunawan pernah menanyakan jamu untuk penyakit liver dan diabetes.

“Ayahnya (Rudyanto) pernah minum jamu bilangnya, ‘Kalau penyakit liver apa ya obatnya?’ Waduh saya kurang tahu lho pak. Mending bapak ke dokter aja gitu.”

“Sama diabetes gula katanya, kalau itu mending ke dokter aja pak. Saya kan bukan dokter,” ceritanya.

Baca juga: Satu Keluarga Tewas di Kalideres Diduga Menganut Apokaliptik, Ini Kata Ketua RT

R mengatakan keluarga tersebut juga pernah memesan lima bungkus jamu serta kerupuk bawang kepadanya.

Selain itu, R mengaku korban pernah ingin meminjam uang kepadanya sebesar Rp 50 juta.

Pada saat itu, korban bernama Dian Febbyana mengatakan kepada R bahwa uang tersebut digunakan untuk operasi saudaranya.

“Katanya, ‘Mbak, aku minta tolong dong, minjem uang Rp 50 juta’. Waduh kata saya, duit segitu mana punya saya Bu. Saya ini tukang jamu,” jelasnya kepada Dian.

“Saya enggak punya, saya enggak berani ngomong-ngomong sama saudara saya minjem duit segitu. Buat apa emang bu? ‘Buat operasi saudara saya’,” imbuh R menirukan percakapan dengan Dian.

Tepis Isu Penyebab Kematian Kelaparan, Lurah Sebut Keluarga Tewas Tak Layak Dapat Bantuan

Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Metro Jaya melakukan investigasi olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat tewas membusuk, Minggu (13/11/22) dimulai sekira pukul 12.00 WIB siang. (Tribunnews.com/Ibriza)

Lurah Kalideres, Achmad Subhan mengatakan keluarga yang tewas tersebut tidak layak memperoleh bantuan.

Masih dikutip dari Tribun Jakarta, lantaran ada salah satu syarat agar terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) pemerintah adalah pendaftar tidak memiliki mobil.

Namun keluarga itu justru memiliki mobil dan sudah dijual sebelumnya.

Selain itu, Achmad juga mengatakan keluarga itu tinggal di kompleks perumahan yang masuk dalam kategori mampu.

“Harga rumahnya aja miliaran. Belum dia punya kendaraan. Itu kan enggak berhak mendapatkan bantuan.”

“Karena masih banyak di wilayah saya orang-orang miskin,” jelasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jakarta/Satrio Sarwo Trengginas/Siti Nawiroh/Elga H Putra)

Artikel lain terkait Sekeluarga Tewas di Jakarta Barat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini