Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perlahan-lahan misteri tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022) lalu, mulai terungkap.
Penyebabnya bukan karena karena kelaparan seperti yang diduga sebelumnya.
Namun ada keanehan dalam kasus tersebut.
Seperti diketahui, satu keluarga yang ditemukan tewas itu adalah suami istri, anak, dan ipar.
Inisial masing-masing, suami RG (71), istri RM (66), anak DF (42), dan ipar BG (68).
Baca juga: Tim Gabungan Datangi Rumah Satu Keluarga Tewas Misterius di Kalideres, Cocokkan Temuan Penyidik
Penjelasan kawan korban
Fitri (40), tak menyangka teman masa kecilnya yakni DF (Dian Febbyana) adalah satu diantara korban meninggal.
Ia mengetahui kabar tersebut dari pemberitaan di media dan desas-desus warga sekitar.
"Aku awalnya enggak tahu kalau itu Dian. Karena awalnya inisial aja kan waktu itu D. Nah aku merasa benar enggak sih? Ternyata bener Dian Febbyana Apsari Dewi. Eh ternyata bener," ceritanya saat ditemui TribunJakarta.com pada Rabu (16/11/2022).
Semasa kecil, Fitri terbilang sangat dekat dengan Dian.
Rumah Fitri tak jauh dari rumah Dian.
Ia mengaku Dian merupakan sosok yang baik dan murah hati.
Sejak kecil, Dian sudah gemar membaca novel.
"Dia suka novel. Dan itu bukannya 1 atau 2 aja. Dian itu kalau beli banyak. Sampai aku dikasih 1 kardus indomie. Itu sering aku dikasih," ujarnya.
Novel yang digemari Dian bergenre horor hingga percintaan.
Seingat Fitri, novel horor yang sempat disukai Dian tentang kematian.
"Yang horor tentang kematian. Serem gitu. Tapi bagi aku wajar. Cuma baca-baca aja seneng dia," katanya.
Biasanya ketika sudah selesai baca, novel itu sering diberikan kepada Fitri.
Novel-novel pemberian Dian sampai menumpuk di rumahnya.
"Udah ah, udah kelar buat lo aja". Pokoknya banyak banget dia novelnya berkardus-kardus tapi sama mama aku dijualin. Buat apa sih ditumpukin," tambahnya.
Fitri sangat tak percaya bahwa Dian meninggal karena kelaparan.
Sebab, keluarga mereka termasuk orang yang berkecukupan.
"Pas ada yang bilang kelaparan, saya enggak percaya. Tantenya kan pendeta. Itu orang kaya. Enggak mungkin dia kelaparan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga di kompleks Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tak bernyawa pada Kamis (10/11/2022) malam.
Polisi mengatakan penyebab kematian satu keluarga itu masih misterius.
Para korban bernama Rudyanto Gunawan (71), K Margaretha Gunawan (68), Dian Febbyana (42) dan Budyanto Gunawan (69).
Keyakinan Lain
Sebelumnya, Adrianus Meliala, kriminolog Universitas Indonesia (UI) mengatakan bahwa diduga satu keluarga tersebut memiliki keyakinan apokaliptik.
Keyakinan apokaliptik adalah keyakinan terhadap akhir dunia.
"Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem," ujar Adrianus, Sabtu (12/11/2022).
Adrianus juga menduga ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini.
"Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri, tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu," kata Adrianus.
Ada juga dugaan seperti adanya pihak yang membuat para korban lapar dengan tidak memberi akses makanan.
"Tentu ada motif ya kenapa seperti itu, harus menunggu hasil autopsi yang akurat," lanjut Adrianus.
Untuk diketahui, kepolisian masih mendalami tentang kasus ini.
Kronologi Ditemukan 4 Mayat di Satu Rumah
Ditemukannya empat mayat di dalam satu rumah berawal dari petugas PLN yang memeriksa rumah tersebut.
Petugas PLN tersebut mencium bau menyengat dari dalam rumah.
Lalu, ia pun melapor ke warga dan Ketua RT setempat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, Kompol Haris Kurniawan.
Warga dan Ketua RT pun membobol pintu rumah korban dan menemukan empat mayat di dalam rumah.
Ketua RT lalu melaporkan peristiwa ini ke polisi.
Sebelum ditemukan, warga sekitar juga telah mencium bau menyengat dari dalam rumah.
Tetangga korban juga mengaku mencium bau bangkai sejak Maret 2022.