Di sisi lain, meski setuju dengan pendapat tim forensik gabungan, namun Reza merasa keberatan dengan kalimat yang disampaikan mereka saat mengumumkan penyebab kematian keluarga di Kalideres tersebut.
Menurutnya, kalimat kematian yang wajar, dirasa kurang tepat bagi Reza.
"Diksi yang digunakan oleh kolega psikologi forensik menurut saya agak sumir, yaitu menggunakan kata wajar," tegasnya.
Dia kemudian menjelaskan, menurut pemahamannya, penyebab kematian bisa dijelaskan dengan empat hal, yakni secara natural atau penyebab kematian alami, kematian akibat accident atau kecelakan, karena bunuh diri, maupun pembunuhan.
"Tampaknya yang dimaksudkan kolega psikologi adalah kematian yang disebabkan oleh faktor alami. Menurut saya, istilah itu lebih tepat, definitif, tidak mengundang multitafsir, ketimbang penggunaan istilah kematian secara wajar," jelasnya.
Satu per satu sakit lalu meninggal
Diberitakan sebelumnya, kesimpulan yang didapat dari hasil penyelidikan gabungan menyatakan bahwa keempat orang di Kalideres tersebut meninggal secara wajar.
"Berdasarkan pemeriksaan area psikologis tersebut, ditemukan adanya petunjuk rating lethality atau cara kematian Budiyanto, Rudyanto, Renny, dan Dian, yang mengarah pada yang sama, yaitu kematian yang wajar," ujar Ketua Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Reni Kusumowardani, Jumat (9/12).
Sementara itu, ahli forensik Rumah Sakit Bhayangkara dr Asri M Pralebda menyatakan bahwa empat orang tersebut meninggal karena sakit.
"Dengan jelas dan yakin, kami dapat nyatakan, penyebab kematian Bapak Rudiyanto adalah penyakit pada saluran cerna, dan Ibu Reni adalah kelainan pada payudara," kata Asri.
Dia juga menyatakan, penyebab kematian dua orang lainnya yakni Budiyanto dan Dian, juga disebabkan oleh penyakit.
"Sebab kematian yang pasti Pak Budiyanto adalah serangan jantung yang baru atau akut. Sebab kematian Ibu Dian adalah gangguan pernapasan yang disertai penyakit pernapasan," terangnya.
Sehingga, disimpulkan bahwa tidak ada indikasi keempat korban yang terdiri dari suami, istri, anak, dan ipar itu bunuh diri ataupun dibunuh dalam kasus tersebut.
Atas kesimpulan tersebut, maka pihak kepolisian akan menghentikan proses penyelidikan kasus satu keluarga tewas di Kalideres tersebut.