News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penculikan Anak

Polisi Pastikan Berikan Perawatan Terbaik pada Malika, Bocah Korban Penculikan di Gunung Sahari

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bocah korban penculikan, MA, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (3/1/2023) (kiri), dan foto penculik (kanan). Polri memastikan akan memberikan perawatan terbaik pada Malika, korban penculikan di Gunung Sahari hingga benar-benar pulih.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karopenmas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, Polri akan memberikan atensi pada kasus penculikan Malika Anastasia (6 tahun).

Kasus itu menjadi atensi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Pihaknya memastikan akan memberikan perawatan terbaik pada Malika hingga benar-benar pulih.

"Pimpinan Polri memberikan atensi karena ini merupakan korban anak. Kita pastikan memberikan perawatan yang terbaik sampai Malika pulih kembali," ujar Ahmad Ramadhan dalam dialog Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Selasa (3/1/2023).

Baca juga: Polisi Pastikan Bocah Korban Penculikan di Gunung Sahari Tak Alami Pelecehan Seksual

Ia membeberkan, saat awal kondisi korban datang ke rumah sakit terlihat trauma.

Namun berdasarkan pemeriksaan dokter Selasa sore, kondisi Malika berangsur-angsur pulih.

Selain itu, seluruh biaya perawatan Malika ditanggung oleh Polri.

Kapusdokkes Polri Irjen Asep Hendradiana mengatakan, Malika tengah menjalani pemeriksaan kesehatan fisik dan psikologis di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Asep mengungkap, Malika dikirim ke RS Kramat Jati pada Senin 2 Januari 2023 sekira pukul 00.13 WIB.

"Saat masuk IGD ananda ini tampak lemah, tapi secara umum kalau ditanya kooperatif," kata dia.

Pemeriksaan Malika dilakukan oleh dokter spesialis anak, dokter psikiater forensik dan juga pendalaman dari sisi psikologi.

"Dan sampai sekarang visum et repertum masih kita kerjakan, hasil untuk pastinya akan disampaikan setelah proses yang memang perlu kita lengkapi," tutur dia.

Baca juga: Cegah Penculikan Seperti Malika Terulang, Polisi Imbau Masyarakat Hidupkan Pengawasan Lingkungan

Ditemukan di Dalam Gerobak Pemulung

Sebelumnya, Jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat berhasil menemukan Malika Anastasya (6) sekaligus menangkap pelaku penculiknya, Iwan Sumarno di di kawasan Ciledug pada Senin (2/1/2023) malam.

Malika berhasil ditemukan oleh polisi di dalam gerobak yang sedang digunakan oleh Iwan Sumarno untuk mencari barang bekas.

"(Pelaku) kita tangkap di pinggir jalan tadi, Malika di dalam gerobak yang ditarik pelaku sambil memulung," jelas Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Gunarto ketika dihubungi, Senin (2/1/2023) malam.

Saat ini Malika tengah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk mendapatkan penanganan medis.

"Setelah ini akan kami bawa langsung ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk dilakukan visum dan pengobatan medis," ucapnya.

Sementara itu pelaku sendiri disebutkan Gunarto, masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui perkembangan terkait aksinya tersebut.

"Pelaku masih kita kembangkan," ujarnya.

Kronologi Malika Diculik

Sebelumnya, seorang bocah berinisial MA (6) diculik oleh pria misterius di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat pada 9 Desember 2022 lalu.

Dalam video yang beredar, anak kecil tersebut terlihat berjalan dengan seorang pria menggunakan pakaian warna hitam menaikin bajaj.

Baca juga: 6 Fakta Malika Bocah Korban Penculikan, Sebulan Dipaksa Jadi Pemulung hingga Pengakuan Penculik

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan dalam video yang beredar, sang anak tidak terlihat terpaksa saat mengikuti pria tersebut hingga naik ke dalam bajaj.

"Jadi kalau dilihat dari video dapat dicermati bahwa anak itu tidak dipaksa naik ke bajai, kalau terlihat dalam video mereka jalan memang berdua. Ada orang dewasa diikuti anak-anak terus masuk ke dalam," ucapnya.

Dari keterangan orangtua korban, pelaku dikenal karena sudah hampir tiga bulan terakhir kerap mendatangi kedai milik orangtua korban.

"Dari hasil pemeriksaan sementara bahwa orangtua anak tersebut mengenal (terduga pelaku). Dan sudah dikenal oleh anak-anak itu karena sering memberikan jajanan, mainan. Jadi sudah cukup dikenal dikenal oleh anak-anak di lingkungan itu," ujar dia.

Sosok terduga penculik bocah di Gunung Sahari juga merupakan residivis kasus pencabulan anak dibawah umur yang saat ini sedang diburu aparat kepolisian. (Fahmi/Tribunnews)

Di sisi lain, Komarudin mengatakan jika sopir bajaj yang mengantar korban tak tahu-menahu perihal kasus dugaan penculikan.

"Sopir bajaj tidak tahu ini siapa. Dikira orangtua dan anak. Mereka turun di jalan. Masih di jakarta," ucapnya.

Diketahui, identitas pelaku akhirnya terungkap bernama Iwan Sumarno alias Jacky yang kini ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).

Hal itu bermula pada saat pihaknya mendapat foto pelaku dari rekaman CCTV pada sebuah toko di Jalan Industri, Sawah Besar, Jakarta Pusat tempat dimana pelaku biasa tertidur di emperen toko tersebut.

"Yang menggambarkan terduga pelaku yang tidurnya berpindah-pindah tempat seperti emperan toko kita menemukan wajah dari rekaman cctv di toko Jalan Industri, Sawah Besar," ungkap Komarudin ketika dikonfirmasi, Minggu (1/1/2023).

Usai menemukan foto tersebut, polisi lantas melakukan pengembangan hingga akhirnya mendapat informasi mengenai pelaku.

Dalam informasi tersebut diketahui bahwa seorang dengan ciri-ciri seperti yang dimiliki pelaku pernah diamankan oleh warga di wilayah Pademangan, Jakarta Utara sekitar bulan Juli 2022 lalu.

"Seseorang yang pernah diamankan di RW 05 Pademangan sekitar bulan Juli. Orang yang diamankan (pelaku) diduga menggelapkan sepeda motor," jelas Komarudin.

Atas hal tersebut, kemudian mulai diketahui identitas asli dari pelaku dari kartu identitas yang sempat disita oleh warga dari tangan pelaku.

Komarudin menjelaskan, bahwa didalam kartu identitas itu tercantum nama asli pelaku yakni Iwan Sumarno warga Rorotan Jakarta Utara.

"Nah dari sini kita melihat yang bersangkutan memegang KTP, dimana orang tua korban mengatakan Yudi saksi lain mengatakan Herman, nama sesungguhnya adalah Iwan Sumarno kelahiran 1980 alamat di Rorotan," terangnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini