Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dr Theryoto menjelaskan secara umum kondisi luka bakar yang dialami oleh korban kebakaran Depo Pertamina di Plumpang Jakarta Utara hingga Minggu (5/3/2023).
Theryoto mengatakan saat ini terdapat 13 pasien yang dirawat di ruang ICU dan 11 lainnya dirawat di ruang nok ICU.
Baca juga: Cerita Keluarga Korban Hilang Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ali Tunjukkan Gelagat Tak Biasa
Sebanyak 13 pasien yang dirawat di ruang ICU, kata dia, mengalami luka bakar di atas 70 persen.
Saluran napa mereka, kata dia, juga juga bermasalah akibat menghirup banyak asap.
Seluruh pasien yang dirawat di ruang ICU, kata dia, dalam kondisi ditidurkan sesuai prosedur medis untuk mempercepat pemulihan.
Sedangkan 11 pasien yang dirawat di ruang non ICU, kata dia, mengalami luka bakar bervariasi antara 30% sampai 70%.
Seluruh pasien yang dirawat di ruang non ICU, kata dia, dalam kondisi sadar penuh.
Baca juga: Libatkan Drone, Polri Gelar Olah TKP Kebakaran Depo Plumpang
"Jadi yang non ICU itu bervariasi antara 30 sampai 70-an persen," kata dia saat konferensi pers di RSPP Jakarta Selatan pada Minggu (5/3/2023).
Theryoto mengatakan belum bisa bisa memprediksi kapan para pasien tersebut dapat pulih dan pulang ke rumah masing-masing.
Ia mengatakan, baru bisa melakukan penilaian terkait hal tersebut setelah satu minggu pertama masa perawatan dan dilakukan dievaluasi.
"Nanti kita liat perkembangan perawatan seperti yang biasa kita lakukan. Semua pasien ini cepat pulih atau tidak tergantung daya tahan tubuh, dan penerimaan obat-obatan yang kita berikan," kata dia.
Sampai saat ini, kata dia, pihaknya fokus untuk mempercepat pemulihan saluran napas pasien yang dirawat di ruang ICU.
Sebanyak 13 dari 24 pasien korban kebakaran Depo Pertamina di Plumpang yang masih dirawat di RSPP hingga saat ini, kata dia, dirawat di ruang ICU.
Sebanyak 13 pasien tersebut, kata dia, saat ini dalam kondisi ditidurkan sesuai prosedur medis untuk mempercepat pemulihannya.
"Kalau yang ICU kita istilahnya, intinya adalah bagaimana kita mempercepat supaya dia bisa bernapas kembali seperti biasa. Karena seperti kita tahu luka bakar akibat asap kemarin, banyak yang terhirup, sehingga kondisi saluran napasnya itu terkena asap," kata Theryoto saat konferensi pers di RSPP Jakarta Selatan pada Minggu (5/3/2023).
"Ini yang sedang kita atasi agar tidak terjadi masalah-masalah medis karena asap tersebut," sambung dia.
Sedangkan untuk 11 dari 24 pasien korban kebakaran yang dirawat di RSPP, kata dia, dirawat di ruangan non ICU.
Khusus untuk 11 pasien tersebut, kata dia, RSPP fokus merawat luka mereka agar tidak terjadi infeksi.
Seluruhnya, kata dia, saat ini dalam kondisi sadar penuh.
"Khusus untuk (pasien) yang non ICU itu fokus kami adalah dalam perawatan lukanya agar tidak terjadi infeksi," sambung dia.