Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Endang (50) kembali mendatangi Pos DVI Antemortem RS Polri, Minggu (5/3/2023).
Seperti kemarin, Sabtu (4/3/2023), dia datang ke RS Polri bersama istrinya, Sulistiawati.
Hari ini, dia menemani istrinya menyerahkan sampel DNA untuk kebutuhan tim DVI mencocokan dengan jasad DNA Iriana (65).
Baca juga: Cerita Keluarga Korban Kebakaran Plumpang: Muhammad Bukhori Tewas saat Mencari Ayahnya
"Kemarin kebetulan sudah sore, udah tutup. Saya disuruh balik lagi ke sini pagi ini. Tadi udah diminta syarat-syarat tentang data-data orang tua saya buat dibikin forensik ya," ujarnya saat ditemui di Pos DVI Pos Antimortem RS Polri, Minggu (5/2/2023).
Ada beberapa data dan sampel yang diserahkan kepada tim DVI RS Polri, di antaranya foto Iriana sewaktu masih hidup, KTP, Kartu Keluarga, serta ciri-ciri fisik.
"Sama sampel DNA, mulut. Pake cotton bud," katanya.
Baca juga: 24 Korban Kebakaran Plumpang Masih Dirawat karena Alami Luka Bakar, Dirut RSPP Ungkap Kondisinya
Menurut Endang, mertuanya, Iriana dapat dikenali dengan mudah sebab ditemukan olehnya tertimpa puing reruntuhan kamar mandi rumah.
Namun saat itu, Sabtu (4/3/2023) jasad Iriana dibawa terlebih dahulu ke PMI, kemudian ke RS Polri.
"Dari pihak RSnya jangan dulu katanya. Kan yang lain katanya semuanya kan begitu, mengikuti prosedur yang ada. Diserahkan ke PMI, langsung dibawa ke sini," kata Endang.
Nantinya setelah proses administrasi lengkap, pihak RS Polri akan menyerahkan jasad Iriana kepada keluarga untuk dimakamkan. "Nanti langsung dimakamkan," ujarnya.
Sebelumnya, Iriana ditemukan di kamar mandi dalam keadaan hangus.
Hal itu dikarenakan cor-coran lantai dua ambruk dan membuat wanita lanjut usia itu tak bisa melarikan diri dari lokasi kejadian.
"Ibu saya ditemukan pas suami punya firasat ada di kamar mandi, benar saja," ujar Sulistiawati, Sabtu (5/3/2023).
Baca juga: RSPP Fokus Pemulihan Saluran Napas Pasien ICU Korban Kebakaran di Plumpang