Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat dikabarkan akan kembali menggencarkan operasi atau razia premanisme di wilayah Jakarta Pusat.
"Kami akan selalu melakukan operasi premanisme ini seperti yang sudah ditekankan Bapak Kapolda," ucap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Hady Saputra Siagian saat dikonfirmasi, Senin (27/3/2023).
Dikatakan Hady, kembali akan digencarkannya aksi premanise itu salah satunya buntut dari perselisihan hingga tewas yang melibatkan antara dua preman di wilayah Tanah Abang.
Baca juga: Polisi Sebut Tersangka dan Korban Kasus Penusukan di Tanah Abang Ternyata Sama-sama Preman
Akan tetapi, untuk operasi premanisme itu sendiri, Hady menegaskan pihaknya tak akan melakukan di satu titik tertentu saja, melainkan di seluruh wilayah di Jakarta Pusat.
"Dimana kita harus berantas aksi premanisme dimanapun berada, bukan hanya di Tanah Abang saja. Kita berantas dengan tindakan-tindakan tegas dan humanis," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Polisi mengungkap hasil penyelidikan identitas tersangka BI (40) pria yang tega menusuk temannya sendiri PW (39) hingga tewas di Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Baca juga: Pelaku Mutilasi di Sleman Sudah Rencanakan Pembunuhan, Ayah Korban Minta Pelaku Dihukum Mati
Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, Kompol Kukuh Islami mengatakan, usai mendalami identitas BI rupanya diketahui tersangka merupakan salah satu preman yang ada di wilayah tersebut.
Tak hanya BI ternyata korban PW diketahui juga merupakan preman dan sebelumnya berteman baik dengan tersangka.
"Korban PW dan tersangka BI ini mereka sama-sama preman di Tanah Abang. Pekerjaan mereka tidak jelas, dan setelah diketahui ternyata mereka preman," jelas Kukuh ketika dikonfirmasi, Senin (27/3/2023)
Tak hanya itu, BI dan PW pun juga diketahui berasal dari daerah yang sama.
Keduanya selama sudah menjalin pertemanan cukup lama.
"Hasil keterangan pelaku, dia sakit hati karena dianggap sepele oleh korban. Mereka sudah lama kenal," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Polisi akhirnya menetapkan BI (40) sebagai tersangka kasus penusukan hingga tewas terhadap temannya sendiri yang berinisial PW (39) di wilayah Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Hady Saputra Siagian mengatakan, usai berhasil ditangkap pihaknya pun langsung menetapkan BI sebagai tersangka dan menjeratnya dengan pasal berlapis.
Baca juga: Motif Tersangka BI Bunuh Temannya Sendiri di Tanah Abang, Sakit Hati Dibilang Bodoh oleh Korban
"Bahwa terhadap tersangka kami kenakan Pasal 338 KUHP atau Pasal 351 KUHP atau Pasal 354 ayat 2 KUHP dimana ancaman hukumannya 15 tahun penjara," kata Hady kepada wartawan, Jum'at (24/3/2023).
"Sedangkan Pasal 354 KUHP ayat 2nya adalah maksimal 10 tahun penjara, kemudian Pasal 351 KUHP ayat 3 dengan ancaman maksimal 7 tahun penjara," tambahnya.
Bersama tersangka polisi juga menyita sejumlah barang bukti seperti satu buah topi, satu potong kaos lengan panjang milik pelaku, jaket warna hitam, celana pendek dan ikat pinggang.
Sedangkan untuk senjata tajam jenis pisau yang digunakan tersangka untuk menusuk korban, pelaku mengaku membuang benda tajam itu ke laut saat perjalanan ke Sumatera Selatan.
"Untuk alat bukti sajam tersebut, berdasarkan keterangan tersangka (pisau) itu dibuang ke laut saat yang bersangkutan berusaha kabur ke wilayah Sumsel," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Seorang pria berinisial PW (39) harus tewas meregang nyawa usai ditusuk temannya sendiri berinisial BI di wilayah Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2023) dini hari kemarin.
Baca juga: Pelaku Penikaman di Tanah Abang Jakarta Ditangkap Polisi di Sumatra Selatan
Kapolsek Tanah Abang, Kompol Patar Mula Bona mengatakan bahwa belakangan diduga diketahui antara korban dan pelaku tersebut tengah dipengaruhi minuman beralkohol.
"Pelaku dan korban ini sebelumnya cekcok dan keduanya terpengaruh karena menenggak minuman keras," ucap Kapolsek ketika dihubungi, Kamis (23/3/2023).
Sejatinya dikatakan Bona, cekcok antara korban dan pelaku itu sudah sempat berusaha dilerai oleh rekan keduanya berinisial I.
Namun hal itu tak kunjung berhasil dan malah berujung korban mendapat luka tusukan dari BI.
"Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) namun nyawanya tak tertolong," ujarnya.