News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Paskah 2023

Meriahnya Perarakan Minggu Palma di Gereja Santo Bartolomeus Bekasi

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lagu Hosana Putra Daud mengiringi perarakan misa Minggu Palma kedua pada Minggu (2/4/2023) di Gereja Santo Bartolomeus Paroki Taman Galaxi Bekasi. Perarakan Minggu Palma ini terasa berbeda , unik dan meriah. Romo Paroki Pungki Setiawan SVD yang memimpin misa tampak menunggangi kuda.

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Lagu Hosana Putra Daud mengiringi perarakan misa Minggu Palma kedua pada Minggu (2/4/2023) di Gereja Santo Bartolomeus Paroki Taman Galaxi Bekasi.

"Hosanna Putra Daud, terpujilah yang datang dalam nama Tuhan. Raja Israel Hosanna sembah sujud,"

Perarakan Minggu Palma ini terasa berbeda , unik dan meriah. Romo Paroki Pungki Setiawan SVD yang memimpin misa tampak menunggangi kuda.

Lengkap Romo Pungki Setiawan juga mengenakan mahkota yang terbuat dari rangkaian daun Palma.

Romo Pungki Setiawan menunggangi kuda mulai dari Pastoran hingga masuk ke areal parkiran gereja.   

Lagu Hosana Putra Daud mengiringi perarakan misa Minggu Palma kedua pada Minggu (2/4/2023) di Gereja Santo Bartolomeus Paroki Taman Galaxi Bekasi. Perarakan Minggu Palma ini terasa berbeda , unik dan meriah. Romo Paroki Pungki Setiawan SVD yang memimpin misa tampak menunggangi kuda.

Sepanjang perarakan berlangsung umat tampak antusias mengabadikan momen tersebut sambil mengangkat tinggi-tinggi daun Palma di tangan mereka.

Umat juga melambaikan daun Palma menyambut Romo hingga memasuki dalam gereja.

Sebelum memasuki gereja, terlebih dulu dilakukan pemberkatan daun Palma di depan Pastoran.

"Saudara saudari sudah sejak awal masa prapaskah kita persiapan diri dengan tobat dan karya amal kasih. Untuk genapi misteri ini, mari kita sambut Yesus yang memasuki Yerusalem dengan penuh iman dan bakti kita iringi Tuhan," ucap Romo Pungki Setiawan.

Romo Pungki Setiawan mengatakan mengawali pekan Tri Hati Suci ini diawali dengan Minggu Palma. Ia mengajak umat merayakan dengan meriah.

Selain untuk mengenang Yesus masuk Kota Yerusalem dan dieluhkan sebagai Raja, Minggu Palma juga sebagai tanda awal pekan suci umat Katolik mengenang sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus.

"Mari hayati iman, kegembiraan dan sukacita kita, mengenang lagi 2000 tahun lalu saat Yesus memasuki Kota Yerusalem. Semoga Tuhan memberkati kita," katanya.

Lagu Hosana Putra Daud mengiringi perarakan misa Minggu Palma kedua pada Minggu (2/4/2023) di Gereja Santo Bartolomeus Paroki Taman Galaxi Bekasi. Perarakan Minggu Palma ini terasa berbeda , unik dan meriah. Romo Paroki Pungki Setiawan SVD yang memimpin misa tampak menunggangi kuda.

Minggu Palma

Minggu Palma adalah hari peringatan dalam liturgi Gereja Kristen, terutama Gereja Katolik Roma.

Minggu Palma ini dikenal dengan nama Hari Minggu Palma Mengenangkan Sengsara Tuhan.

Perayaan ini jatuh pada hari Minggu sebelum Paskah.

Simbol dalam Minggu Palma ini menggunakan daun palem.

Daun palem ini membawa arti ke arah simbol Kristen.

Daun palem digunakan untuk menyatakan kemenangan martir atas kematian. 

Daun palem sendiri bewarna hijau dan warna ini merupakan warna khas dari tanaman serta musim semi.

Lagu Hosana Putra Daud mengiringi perarakan misa Minggu Palma kedua pada Minggu (2/4/2023) di Gereja Santo Bartolomeus Paroki Taman Galaxi Bekasi. Perarakan Minggu Palma ini terasa berbeda , unik dan meriah. Romo Paroki Pungki Setiawan SVD yang memimpin misa tampak menunggangi kuda

Perayaan Minggu Palma

Perayaan Minggu Palma terdiri dari dua suasana yang kontras.

Upacara pemberkatan daun palma dilakukan di luar gedung gereja dengan suasana yang meriah, terlebih ketika memasuki gedung gereja.

Umat akan melambai-lambaikan daun palma sambil menyanyikan pujian-pujian dengan lagu yang meriah.

Kemudian suasana meriah tersebut berganti menjadi suasana menyedihkan ketika memasuki gedung gereja.

Di dalam Liturgi Sabda akan dibacakan kisah penderitaan Yesus.

Sejak Minggu kelima Prapaskah, patung-patung orang Kudus dan salib-salib diselubungi.

Salib-salib tersebut diselubungi sampai akhir liturgi Jumat Agung.

Hal ini memiliki simbol bahwa Yesus sungguh menunjukkan kemanusiaannya.

Oleh karena itu, perbedaan suasana ini mengingatkan umat Katolik bahwa di dalam kemeriahan sorak-sorai penyambutan Yesus sebagai Raja, ada derita dalam diri Yesus yang harus ia tanggung. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini