News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mobil Tabrak Pemotor di Ragunan

Sosok Petinggi Polri yang Anaknya Tabrak Pemotor hingga Tewas di Ragunan

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karo Ops Polda NTB, Kombes Abu Bakar Tertusi dan istrinya mantan artis 90an, Ira Riswana yang merupakan orang tua dari pengemudi Mercy yang menabrak pelajar di Jakarta Selatan hingga tewas.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MM, pengemudi mobil Marcedes Benz (Mercy) yang menabrak pemotor seorang pelajar berinisial MSA (18), diketahui merupakan anak seorang petinggi Polri.

Ternyata petinggi Polri dimaksud adalah Karo Ops Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Pol Abu Bakar Tertusi.

"Iya benar (anak dari Karo Ops Polda NTB)," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol, Lalu Muhammad Iwan Mahardan saat dihubungi, Senin (3/4/2023).

Meski begitu Polda NTB belum memberikan tanggapan lebih lanjut soal kasus kecelakaan tersebut.

Sosok Petinggi Polri

Karo Ops Polda NTB Kombes Abu Bakar Tertusi memiliki seorang istri artis 90-an bernama  Ira Riswana.

Dia pernah menjabat sebagai Kapolres Tanahbumbu, Kalimantan Selatan, Dansat Brimob Polda Sumatera Utara, dan kini menduduki jabatan sebagai Karo Ops Polda NTB.

Dikutip dari Tribunnewswiki, mereka menikah pada Desember 2001.

Sejak saat itulah, Ira Riswana banting stir dan meninggalkan dunia artis.

Padahal ia sempat sangat sukses di dunia artis dan sering muncul di berbagai acara layar kaca.

Bahkan dirinya juga sempat menjadi cover Gadis Sampul.

Baca juga: Keluarga Pemotor yang Tewas Ditabrak Mobil Anak Polisi Akan Laporkan Anggota Polres Jaksel ke Propam

Penjelasan Ira

Sementara itu, Ira menyatakan keluarganya tidak pernah mengintervensi penyidik Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan.

"Saya tidak ada intervensi apa pun, bapaknya juga tidak ada intervensi apa pun karena kita merasa anak ini sudah 18 tahun, sudah cukup usia untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatannya," kata Ira saat dihubungi TribunJakarta.com, Minggu (2/4/2023) malam.

Ira menyebut tidak ada keistimewaan yang diterima anaknya saat menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.

"Waktu BAI (Berita Acara Interview), kami BAI di ruangan BAI. Tidak ada keistimewaan di ruangan khusus, nggak ada. Duduk di situ di ruang pemeriksaan, saya nunggu di situ dua jam," ungkap Ira.

"Ibarat kata nggak ada yang spesial mentang-mentang anak ini, nggak ada. Boleh dibuktikan, silakan tanya sama seluruh orang polres. Saya bersaksi Demi Allah, Demi Rasulullah tidak ada yang spesial buat saya," tambahnya.

Ira juga memastikan pihaknya mengikuti seluruh tahapan penyelidikan sesuai prosedur.

"Yang jenderal bintang dua ketika di pengadilan terbukti bersalah saja dihukum. Nggak ada tuh yang cipta kondisi, semua kita jalani sesuai peraturannya kok," kata dia.

Ia turut berbela sungkawa atas meninggalnya MSA. Ira menuturkan, dirinya sangat mengerti perasaan orangtua yang kehilangan anaknya.

"Saya bukan tidak berbela sungkawa, saya sangat berbela sungkawa. Saya seorang ibu, saya tahu rasanya kehilangan seorang anak seperti apa," kata dia.

Di sisi lain, ia mengingatkan bahwa peristiwa yang terjadi adalah kecelakaan, bukan arogansi apalagi pembunuhan.

Kronologi Tabrakan

Sebelumnya diberitakan, Pengemudi mobil  anak petinggi Polri berinisial MM (18) menabrak seorang pelajar berinisial MSA (18) hingga tewas.

Kecelakaan maut ini terjadi di Jalan Taman Margasatwa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Minggu (13/2/2023) sekitar pukul 02.20 WIB, saat MM mengemudikan Mercedes Benz (Mercy).

Ketika kejadian, MSA dan temannya, SBA (18), tengah berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Vario berpelat nomor B 4454 SRT.

Saat itulah motor Honda Vario yang dikendarai MSA dan SBA, tertabrak mobil Mercy yang dikemudikan MM.

Menurut keterangan kakak MSA, N, sang adik dibonceng oleh SBA saat kecelakaan.

"Iya betul, adikku dibonceng," ungkap N saat dihubungi wartawan, Jumat (31/3/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.

Lebih lanjut, N mengungkapkan MM langsung kabur setelah kecelakaan terjadi.

Namun, MM akhirnya berhenti dan menepi setelah dikejar oleh driver ojek online.

"Iya betul, adikku dibonceng. (Pengemudi Mercy) mau kabur, terus dikejar sama ojol. Terus dia berhenti," lanjut N.

Menurut Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Bayu Marfiando, kecelakaan terjadi lantaran motor Honda Vario yang ditumpangi MSA, menerobos lampu merah.

Bayu menjelaskan, sebelum kecelakaan terjadi, MM yang tengah mengemudikan Mercy sedang melaju dari arah Pejanten di Jalan Taman Margasatwa.

Saat di perempatan Pertanian, lampu lalu lintas berwarna hijau sehingga MM terus melaju.

Tetapi, dari arah berbeda, datang Honda Vario yang dikendarai MSA dan SBA dari arah Cilandak.

Diduga, SBA yang mengemudikan Honda Vario menerobos lampu merah sehingga terlibat kecelakaan dengan Mercy.

"Awalnya satu sudah duluan menerobos, dilanjut dia (korban) terobos jadi."

"Dia berhenti lihat (lampu) merah sambil menunggu kok lama."

"Akhirnya dia terobos nah akhirnya terjadi kecelakaan," terang Bayu pada Sabtu (1/4/2023).

Buntut kecelakaan itu, MSA pun meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan SBA harus menjalani perawatan di rumah sakit hingga kini.

Sumber: Tribun Timur/Tribunnews.com/Tribun Jakarta

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini