TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa dari Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) sudah mulai bergerak ke Mabes Polri untuk melakukan aksi unjuk rasa, Rabu (17/5/2023) siang.
Pantauan Tribunnews.com, massa aksi mulai berkumpul di depan gedung Mabes Polri sekitar pukul 13.30 WIB untuk memprotes keadilan soal kasus KM50.
Massa yang mayoritas menggunakan atribut berwarna putih melakukan long march dengan dipandu oleh mobil komando bertuliskan 'revolusi akhlak'.
Ratusan massa aksi tersebut berjalan sambil membacakan solawat nabi dan membawa atribut poster yang meminta agar kasus KM50 diusut kembali.
Adapula massa aksi yang membawa poster bertuliskan 'Aparat Jiwa Sambo Musuh Rakyat' hingga 'Kasus KM50 Jadi Sorotan Polisi Dunia'.
Di sisi lain, arus lalu lintas juga sedikit tersendat karena adanya aksi unjuk rasa tersebut.
Meski begitu, pihak kepolisian melakukan penjagaan terkait dengan aksi tersebut.
Sebelumnya, Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) akan menggeruduk Mabes Polri untuk melakukan unjuk rasa pada Rabu (17/5/2023) siang.
Wakil Koordinator Lapangan (Korlap) GNPR, Buya Husein mengatakan sejumlah elemen yang tergabung termasuk Persaudaraan Alumni (PA) 212 itu akan menggelar aksi sekitar pukul 13.00 WIB.
"Betul betul, InsyaAllah kami dari GNPR, gerakan nasional pembela rakyat akan aksi di depan Mabes Polri ba'da Zuhur, Zuhur kita berjamaah di masjid Al-azhar terus long march ke Mabes Polri," kata Buya Husein kepada Tribunnews.com, Selasa (16/5/2023).
Adapun sejumlah tuntutan dibawa massa aksi yakni di antaranya soal desakan usut kembali kasus tragedi KM50 yang menewaskan sejumlah eks jamaah Front Pembela Islam (FPI).
Selain itu, massa aksi juga akan mendesak agar Irjen Fadil Imran yang kini menjabat sebagai Kabaharkam Polri ditangkap dalam kasus tersebut.
Baca juga: GNPR Akan Geruduk Mabes Polri Besok, Tuntut Tragedi KM50 Diusut Kembali
"Itu kita menuntut supaya Fadil Imran ditangkap dan usut tuntas tragedi berdarah KM50," ucapnya.
Selain aksi, Buya Husein mengatakan pihaknya akan membawa novum atau bukti baru agar kasus tersebut kembali diselidiki.
"Makanya dalam aksi besok selain aksi, kita akan audiensi bawa novum-novum baru dan juga perwakilan daripada orangtua daripada korban insiden tersebut," ungkapnya.