Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mengungkap bahwa Dimas Rismawan (22) tega membunuh ayahnya sendiri yang juga pedagang sate yakni Widodo Cahya Putra (42) di Bekasi, Jawa Barat menggunakan sebilah sangkur.
Kapolsek Medan Satria Kompol Nur Aqsha Ferdianto mengatakan, adapun hal itu diketahui usai pihaknya mendapat laporan dari Iren istri korban melapor bahwa suaminya sudah tergeletak tak bernyawa dengan luka tusukan.
"Pelapor yakni saudari Iren dan yang menjadi korban adalah saudara WCP usia 42 tahun dengan luka tusukan benda tajam berupa pisau jenis sangkur pada bagian tubuh korban," kata Nur Aqsha dalam keterangannya, Jum'at (30/6/2023).
Hal itu diperkuat dengan ditemukannya barang bukti berupa sangkur yang ditemukan di lokasi kejadian perkara (TKP) pembunuhan itu terjadi.
Selain sangkur, polisi juga mengamankan barang bukti lainnya seperti satu buah sarung berwarna hitam dan satu buah celana pendek abu kombinasi hitam.
Baca juga: Panglima TNI Pastikan Oknum Anggota yang Mengamuk Bawa Sangkur di Semarang Diproses Hukum
"Adapun waktu penangkapan pelaku sekitar Kamis tanggal 29 Juni sekitar pukul 15.00 sore," sebutnya.
Tega Membunuh Karena Tak Diberi Uang Rp 8 Juta
Polisi akhirnya mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan Dimas Rismawan (22) terhadap Widodo Cahya Putra (42) seorang tukang sate yang juga ayahnya sendiri di Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (29/6/2023).
Kapolsek Medan Satria Kompol Nur Aqsha Ferdianto mengatakan bahwa pelaku tega membunuh ayahnya sendiri lantaran tidak diberikan uang saat meminta kepada korban.
"Adapun motif atau modus operandi yang melatarbelakangi pelaku melakukan (pembunuhan) yaitu, pelaku meminta uang kepada korban. Sehingga pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban," kata Nur Aqsha dalam keterangannya, Jum'at (30/6/2023).
Adapun jumlah uang yang dimintai pelaku ke korban, Nur Aqsha menjelaskan bahwa pelaku meminta uang senilai Rp 8 juta.
Terkait alasan pelaku, dijelaskan Kapolsek uang itu akan ia gunakan untuk keperluan sehari-hari.
"Jumlah uang sekitar Rp 8 juta untuk keperluan sehari-hari," jelasnya.
Sebelumnya, Seorang pedagang sate berinisial WCP (42) ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusuk pada bagian tangan dan dadanya pada Kamis (29/6/2023).
Adapun jasad korban ditemukan di warung daganganya sendiri di Jalan Pejuang Jaya Blok C, Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Pembunuhan Pasutri di Tulungagung, Polisi Lakukan Olah TKP dan Kantongi Identitas Pelaku
Kejadian itu pun viral di sosial media dimana diantaranya di posting oleh akun @lensa_berita_jakarta.
Dalam video itu dijelaskan bahwa salah satu saksi bernama Nurmuji mengatakan, korban ditemukan oleh istrinya sekitar pukul 09.00 WIB di dalam kamar usai melaksanakan salat Idul Adha.
"Istrinya pulang salat Ied gak langsung masuk ke kamar, nyetel tv dulu. Setelah nonton tv masuk kamar suaminya udah gak ada," ujar Nurmuji dikutip dari akun tersebut.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Dani Hamdani mengatakan, pihaknya yang mendapat informasi dari warga sekitar pukul 13.15 WIB, langsung mendatangi lokasi.
"Benar (ada kejadian tersebut), kemudian dari pihak kepolisian langsung melakukan pengecekan TKP," ucap Dani ketika dikonfirmasi, Kamis (29/6/2023).
Usai melakukan pengecekan TKP, dijelaskan Dani pihaknya juga telah mengevakuasi jasad korban dari lokasi tersebut.
Selain jasas korban, pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti.
"Korban, barang bukti, saksi-saksi yang sementara kita amankan," ujarnya.
Meski begitu, Dani belum bisa menjelaskan perihal penyebab tewasnya pedagang sate tersebut lantaran masih proses penyelidikan.
"Mudah-mudahan kita bisa melakukan proses penyelidikan," pungkasnya.