Berselang 20 menit, tiba-tiba ia mendengar alarm berbunyi.
Akan tetapi suara alarm tersebut sangatlah kecil.
Junaedi dan orang-orang di sana panik bukan kepalang.
Terlebih lagi tidak ada pengumuman dari pihak internal gedung terkait masalah apa yang sebenarnya terjadi.
Saat itu ada sekitar 60 orang yang berada di lantai lima, pihak keluarga mempelai laki-laki, perempuan maupun para tamu undangan.
Mereka berhamburan keluar gedung demi menyelamatkan diri.
Junaedi mendengar teriakan agar orang-orang memilih lewat tangga darurat.
Lewat lift bukanlah pilihan yang tepat.
"Tadi berebut, kaki jadi pegel karena enggak pernah pakai cara manual,"
"Jadi capek sekali. Ada yang keseleo juga tadi," kata Junaedi pada Sabtu (15/7/2023) dilansir Tayangan KompasTV.
Akibatnya, para tamu undangan serta pihak yang menggelar prosesi pernikahan di Gedung K Link Tower berhamburan ke luar untuk menyelamatkan diri.
Cerita serupa diuraikan oleh Darwin Simarmata (51), keluarga mempelai wanita.
“Kami lagi mau prosesi acara adat,” kata Darwin Simarmata kepada wartawan di lokasi.
Berbeda dengan Junaedi, menurut Darwin, pihaknya tak mendengar bunyi alarm dari dalam gedung tersebut.