News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja

Selain GCS Skala 3, Dokter Saraf Mayapada Sebut Paru-paru David Terdengar 'Dahak Sangat Kental'

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter Yeremia Tatang saat beri keterangan sebagai saksi ahli dalam sidang lanjutan kasus penganiayaan Mario Dandy dan Shane Lukas di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Spesialis Saraf Mayapada Hospital Kuningan, dr. Yeremia Tatang, Sp.S., mengatakan bahwa saat pihaknya menerima Cristalino David Ozora, kondisi pasien memang sangat tidak bagus.

Pertama kali melihat kondisi David, pada paru-paru pasien terdengar bunyi dahak yang sangat kental.

Kondisi Glasgow Coma Scale (GCS) pun hanya mencapai skala 3, sehingga David tidak merespons rangsangan apapun yang diberikan tim medis Mayapada.

Dengan demikian, David pun dapat dikatakan dalam keadaan koma.

Pernyataan ini disampaikannya dalam sidang lanjutan kasus penganiayaan berat terhadap Cristalino David Ozora dengan terdakwa Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).

"Nah saat saya terima, itu memang kondisinya sangat tidak bagus, GCS-nya 3 dan itu di paru-parunya itu bunyi dahaknya sangat sangat kental sekali," jelas dr. Tatang, saat dihadirkan sebagai saksi oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Dr. Tatang kemudian menjelaskan bahwa Rumah Sakit Medika Permata Hijau sebelumnya telah memberikan pengobatan sesuai dengan kemampuan rumah sakit itu.

"Jadi kita memang melihat di Rumah Sakit Medika sudah diberikan obat sesuai dengan kemampuan rumah sakit tersebut. Jadi saya melihat tidak ada yang salah dengan penanganan di Rumah Sakit Medika," kata dr. Tatang.

Baca juga: Dokter Tatang Sebut David Ozora Alami Kerusakan Syaraf, Ada Bercak Putih di Otak Sampai Saat Ini

Namun karena kondisi David yang sangat berat serta perlengkapan kedokteran yang tidak terlalu lengkap untuk menangani kondisi David, maka rumah sakit tersebut akhirnya merujuk korban ke rumah sakit lain, dalam hal ini Mayapada Hospital Kuningan.

"Tetapi memang mungkin perlengkapan mereka tidak begitu lengkap, makanya dirujuk ke Rumah Sakit Mayapada Kuningan," pungkas dr. Tatang.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini