News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kualitas Udara di Jakarta

Kualitas Udara di DKI Jakarta Buruk, Heru Budi Sempat Singgung Beban Berat Ibu Kota

Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Heru Budi Hartono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, (23/6/2023)

“Selama saya kurang lebih setahun ini (menjabat Pj Gubernur DKI) sudah lebih dari 15 ribu pohon kami tanam,” tuturnya.

KLHK Minta Warga Ubah Gaya Hidup

Foto aerial pemukiman warga di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (5/8/2023).Target pembangunan RTH sebesar 30,92 persen atau sekitar 20 ribu hektare bisa memanfaatkan lahan tidur milik DKI Jakarta. Langkah itu lebih efisien dari sisi biaya dibandingkan harus sepenuhnya melakukan pembebasan lahan baru. Serta penataan wilayah dengan melakukan penanaman pohon dan memperluas ruang terbuka hijau (RTH) guna memperbaiki kualitas udara di DKI. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) meminta warga Jakarta untuk 'berkorban' mengubah gaya hidup demi menurunkan polusi udara di perkotaan.

Pengorbanan itu bisa dilakukan dengan cara membeli bahan bakar rendah emisi dan kendaraan listrik yang lebih mahal.

Baca juga: Pemerintah Perlu Tegas Terapkan Regulasi yang Sudah Ada Untuk Cegah Polusi Udara

Bila warga tidak sadar dengan kondisi tersebut, bukan tidak mungkin kualitas udara di Jakarta tak pernah membaik.

Hal itu diungkapkan oleh Dirjen Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup, Sigit Reliantoro.

"Mau enggak kita berkorban untuk memperbaiki kualitas udara itu membeli bahan bakar yang lebih ramah lingkungan? Kalau kita enggak mau, ya akhirnya kena trap tadi, tiap Juli-Agustus kita konferensi pers lagi juga," ujar Sigit pada Minggu (13/8/2023).

Diketahui, penyebab utama polusi udara di perkotaan karena kendaraan bermotor.

Setiap tahunnya di DKI Jakarta, jumlah kendaraan bermotor bertambah, dimana paling banyak adalah sepeda motor.

"Ada 24,5 juta kendaraan bermotor yang teregistrasi di DKI, 78 persennya sepeda motor. Pertumbuhannya dari 2018 - 2022 itu 5,7 persen dari sepeda motor 6,38 persen atau setiap tahun 1,612 juta kendaraan bermotor dan di dalamnya 1,046 juta sepeda motor," ujar Sigit.

Demi mengurangi polusi udara, kata Sigit, ada delapan rekomendasi Strategi Pengendalian Pencemaran Udara (SPPU).

Kedelapan itu ialah pengadaan kendaraan operasional listrik, pengetatan standar emisi transportasi menjadi EURO4, pengadaan bus listrik untuk TransJakarta non-mikro, uji emisi berkala dengan target EURO2, peralihan ke angkutan umum, konversi ke kompor listrik, pengendalian debu konstruksi dan pelarangan pembakaran sampah terbuka.

Delapan rekomendasi ini menjadi tolak ukur apakah Indonesia siap menjadi negara maju atau tidak.

"Kita harus membantu untuk diri kita semua, dari middle (income) trap, kalau mau jadi negara maju, ya kita harus siapkan budayanya, budaya orang maju," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Udara Jakarta Kotor, KLHK Minta Warga Berkorban Ubah Gaya Hidup

(Tribunnews.com/Ridwan Hidayat) (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci/Nur Indah Farrah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini