TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sempat viral dan meresahkan warga, bagaimana kondisi terkini pengemis kaya asal Ciomas Bogor?
Erik, pengemis kaya raya asal Bogor, seperti diberitakan sempat dikembalikan ke keluarganya di rumah, setelah awalnya diamankan petugas Dinas Sosial Pemkot Bogor.
Namun sehari kemudian, pengemis pemilik uang Rp 56 juta tersebut justru beredar lagi untuk minta-minta di kawasan Alun-alun Kota Bogor.
Aksinya meresahkan masyarakat yang ada di sana.
Erik sang pengemis kaya bahkan tak segan memaksa warga agar memberikannya uang.
Erik tak takut meski sudah sempat diamankan oleh petugas sehari sebelumnya.
Dengan memasang wajah memelas, ia mendatangi setiap warga yang tengah asik bersantai dikawasan Alun-alun Kota Bogor.
Telapak tangannya terbuka berharap warga memberikan uang kepadanya.
Dalam aksinya mengemis, uang puluhan juta itu juga selalu dibawa Erik saat ia mengemis di jalanan atau di taman kota.
Erik menyimpan uang puluhan juta tersebut di balik celananya yang berlapis.
Aksi minta-mintanya ini dilakukan bukan hanya ke warga yang sedang duduk santai dikawasan Alun-alun Kota Bogor.
Namun, Erik juga kerap memaksa meminta-minta pada pejalan kaki yang sedang melintas.
Aksi Erik ini sempat mengagetikan Dody Wahyudin, Kepala Bidang Rehabsos Dinsos Kota Bogor.
Padahal, kata dia, pihaknya meminta Erik agar tak mengemis lagi. "Lah ini malah mengemis," ungkap Dody Wahyudin.
Erik kini--untuk sementara--tidak bisa lagi menjalankan aksinya.
Erik sudah kembali diamankan oleh petugas untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaannya.
Erik sempat akan kabur ketika melihat petugas untuk dibawa ke Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM).
"Saat mau kita evakuasi kabur. Dan akhirnya PSM Kabupaten Bogor bisa mengevakuasi Erik ke RSMM," tambah Dody.
Saat ini, ia masih dilakukan pemeriksaan kejiwaannya oleh dokter RSMM.
Sementara waktu, nampaknya Erik bakal terkurung digedung RSMM karena diduga mengalami gangguan jiwa.
Uangnya untuk apa?
Meski memiliki uang puluhan juta, pengemis di Kota Bogor, Erik, rupanya tidak pernah menggunakan uang hasil minta-minta untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Punya uang Rp 56 juta di celananya, Erik nyatanya terbilang sangat sederhana.
Rumahnya yang berada di kawasan Pintu Ledeng, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor memang memiliki dua lantai.
Jangan bayangkan itu adalah rumah mewah.
Rumah tersebut berada di dalam gang sempit dan berdesakan dengan rumah warga lainnya.
Bagian depan rumahnya itu juga tampak sudah tua.
Terlihat bagian tembok yang dipasangi jendela itu dicat warna hijau.
Kemudian pintunya dicat warna putih.
Namun bagian yang dicat dari rumah itu hanya tembok yang ada jendelanya saja.
Di rumah itu, Erik tinggal bersama dengan adik kandungnya, Ester.
Kedua orangtua mereka sudah meninggal dunia 10 tahun yang lalu.
"Kalau kakak-kakak sudah pindah karena sudah menikah," kata Ester saat disambangi TribunnewsBogor.com ke rumahnya, Jumat (1/9/2023).
Masuk ke bagian dalam rumah, terlihat ada kamar yang merupakan ruang tidur Erik.
Sementara itu, Ester selama ini tidur di lantai dua.
"Kalau dia (Erik) memang tidurnya di bawah. Saya sehari-harinya tidur di lantai atas," ungkap sang adik.
Saat hendak diwawancara, Erik (belum diamankan petugas ke RSJ MM) justru terlihat ketakutan dan langsung masuk ke dalam kamarnya.
Terlihat di depan kamar Erik itu ada botol-botol plastik yang berserakan di mana-mana.
Saat masuk ke dalam kamar, Erik pun tampak langsung merapikan uang-uang miliknya.
Meski sempat disebut kotor, nyatanya tidak tercium bau menyengat dari kamar Erik.
Menurut sang adik, kamar kakaknya itu rutin ia bersihkan.
Bahkan ia mengklaim sang kakak juga dulunya cukup resik dalam merawat tubuh.
"Dulu mah rajin mandi. Sampai sikat gigi aja dikasih air panas. Tapi, sekarang sekarang saya ngelihat jarang mandi," kata Ester lagi.
Tidak ada lagi kehidupan di rumahnya Erik yang kanan kirinya juga rumah ini.
Erik kini dirawat oleh adiknya yang setia merawatnya.
"Saya memang yang ngerawatnya. Yang masakin saya dan ngasih makan juga. Kalau dia (Erik) kalau makan pengennya masakan saya aja. Dikasih sama yang lain suka ga dimakan," tandasnya.
Meski memiliki uang banyak, sepertinya Erik tidak menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari.
Ia juga tak berniat merenovasi rumahnya atau sekedar untuk membeli tempat tidur.
Erik lebih memilih tidur bersama uang-uangnya daripada menciptakan rumah yang nyaman.
Sumber: Tribun Bogor