"Atau justru si anak yang sakit, lalu terkapar di WC pembantu dan sang ibu tidak bisa menolong, sehingga kemudian meninggal bersama," lanjut dia.
Adrianus Meliala menduga Grace Arijani Harahapan dan David Ariyanto menutup diri dari dunia luar karena faktor ekonomi.
Adapun titik balik keluarga ini mulai menutup diri adalah saat suami dari Grace yang juga ayah kandung dari David meninggal dunia pada tahun 2011.
“Jadi, ketika bapaknya ini tidak ada, langsung kemudian ekonomi merosot drastis sehingga membuat sang ibu berusaha untuk berhemat, mengurangi konsumsi,” ungkap Adrianus.
“Kesan saya adalah bahwa keluarga ini ketika bapaknya masih hidup, itu masih berinteraksi dengan orang luar. Tapi, ketika bapaknya meninggal dunia, maka ibu dan anaknya menutup diri,” lanjut Adrianus.
Serupa dengan kasus Kalideres Adrianus mengatakan, temuan jenazah Grace dan David serupa dengan kasus penemuan jasad empat anggota keluarga di Kalideres pada November 2022.
Menurut dia, ada kemungkinan ibu dan anak ini meninggal dunia karena penyakit yang wajar.
“Kemungkinan ada indikasi penyakit lalu kemudian mereka tidak berobat, tidak konsultasi ke dokter, lalu lama-lama tambah parah dan begitu kena serangan, mematikan,” imbuh Adrianus.
Saat ini polisi sedang melakukan otopsi lengkap demi mencari penyebab kematian Grace Arijani Harahapan dan David Ariyanto.
Selain itu, polisi juga menemukan dua nama dalam secarik kertas di rumah tersebut.
Kedua orang tersebut yaitu S dan K dan telah dimintai keterangan oleh Polda Metro Jaya.
Mereka disebutkan telah memberikan keterangan mengenai hubungannya dengan kedua korban serta mengenai perilaku korban semasa hidupnya.
Hal itu disampaikan keduanya saat dimintai keterangan oleh polisi yang menyelidiki kasus tersebut.
"Sudah kita ambil keterangan," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Samian saat olah TKP ulang di Perumahan Bukit Cinere Indah, Depok, Sabtu (9/9/2023).