TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Seorang korban meninggal dunia akibat bentrok antara organisasi masyarakat (ormas) di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/9/2023) kemarin.
Diketahui bentrok itu dipicu penarikan kendaraan di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.
Namun bentrok meluas hingga ke wilayah Mustikajaya, Kota Bekasi.
"Satu orang meninggal, inisial A kelahiran tahun 1993," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Dani Hamdani saat dikonfirmasi pada Kamis (21/9/2023).
Baca juga: Tangis Keluarga saat Jenazah Korban Bentrok Antar Perguruan Silat di Taiwan Tiba di Rumah Duka
Kombes Dani Hamdani megatakan, saat ini jenazah korban berada di RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi untuk dilakukan autopsi.
Sementara untuk korban luka-luka akibat insiden bentrok, pihaknya belum mendapatkan laporan.
"Hanya itu, sementara itu (meninggal satu orang)," jelas dia.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan kejadian bentrok dua organisasi masyarakat (ormas) di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekadi pemicunya penarikan unit mobil.
Dia menerangkan, ketika terjadi penarikan pemilik mobil memanggil temannya dari ormas GMBI dan PP.
Kemudian terjadi keribuatan, hingga ternyata salah satu dari pihak leasing ini juga merupakan anggota ormas Gibas Kota Bekasi.
"Pemicu awalnya penarikan unit mobil, pemilik panggil temannya anggota ormas, leasing juga ini anggota ormas hingga terjadi bentrok," kata Twedi di Bekasi, Kamis (21/9/2023).
Twedi menyebut, ketika terjadi keributan saat penarikan, Polsek Setu sempat melakukan upaya mediasi kedua pihak pemilik mobil dan lising.
Baca juga: 2 Kelompok Pemuda Terlibat Bentrok di Oesapa Kupang, 4 Sepeda Motor Dibakar
Akan tetapi pemegang unit kendaraan tidak bersedia hingga akhirnya terjadi kesalahpahaman.
"Kemudian pemegang unit kendaraan ini tidak bersedia mediasi, akhirnya terjadi kesalahpahaman. Sementara itu diluar Polsek ada kejadian serupa dari pihak ormas GMBI mendatangi ke pihak debt collector," ucap dia.
Akhirnya kembali terjadi keributan tempat berlangsungnya di samping Polsek Setu pada pukul 17.30-18.00 WIB.
Kepolisian telah meminta untuk membubarkan diri hingga menghubungi para ketua ormas agar menahan diri sampai mediasi selesai maupun penanganan hukum.
"Awalnya itu semuanya sudah bubar, baik dari Gibas maupun GMBI dan PP," ungkap dia.
Akan tetapi bentrok justru kembali pecah hingga semakin tidak terkendali pada malam hari sampai ke perbatasan wilayah Kota Bekasi.
Sehingga Polres Metro Bekasi mengerahkan ratusan personel untuk mengendalikan bentrokan tersebut.
Hingga akhirnya dapat dikendalikan dan tidak terjadi lagi bentrokan.
"Pasca kejadian bentrokan, kami baik dari jajaran kepolisian dari Polsek dan Polres Metro Bekasi melakukan patroli hingga ke perbatasan wilayah Kabupaten Bekasi," katanya.
Baca juga: Deretan Fakta Konflik Pulau Rempang: Proyek Bernilai Fantastis Ancam Gusur Warga, Berujung Bentrok
Puluhan Pria Diamankan
Polres Metro Bekasi Kota mengamankan puluhan orang yang diduga terlibat bentrok antar organisasi massa (ormas) di Bekasi, Rabu (20/9/2023) malam.
Puluhan pria itu diamankan saat polisi mendatangi markas salah satu ormas diduga pelaku bentrokan tidak jauh dari tempat kejadian perkara.
Polisi juga menyita barang bukti berupa senjata tajam, balok dan benda sejenisnya.
Diketahui bentrok itu terjadi di Jalan Raya Setu Bantargebang, perbatasan Kota dan Kabupaten Bekasi.
Pantauan TribunJakarta.com, puluhan personel kepolisian meminta anggota ormas berlutut, tangan mereka masing-masing diikat dan dibawa masuk ke dalam truk.
Terduga pelaku anggota ormas digiring ke Polres Metro Bekasi Kota.
Mereka sempat mendapat cibiran dari warga setempat saat hendak diangkut polisi.
Polres Metro Bekasi Kota sejauh ini belum memberikan keterangan perihal bentrokan ormas yang terjadi di wilayah hukum Bekasi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan ormas di Jalan Raya Setu Bantargebang menelan korban jiwa.
Jalan penghubung Kota dan Kabupaten Bekasi itu sempat ditutup, situasi mulai kondusif sekira pukul 23.00 WIB setelah puluhan polisi siaga di lokasi.
Baca juga: Panglima TNI Pastikan Tindak Tegas Prajurit yang Terlibat Bentrok di Pulau Rempang
Bentrok Dipicu Penarikan Kendaraan Leasing
Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, bentrok bermula di wilayah hukumnya Polsek Setu.
Dipicu penarikan kendaraan roda empat oleh leasing, pemegang unit kendaraan kemudian memanggil massa dari ormas.
"Kesalahanpahaman, awalnya antara pihak leasing dengan pemegang unit kendaraan, kemudian pemegang unit kendaraan ini memanggil dari ormas GMBI dan PP," kata Twedi.
Bentrokan pertama sempat pecah di samping kantor Polsek Setu, pihak leasing rupanya membawa massa yang berasal dari ormas lain.
Puluhan terduga pelaku bentrok ormas diringkus polisi di Mustikajaya, Kota Bekasi, Rabu (20/9/2023). (Istimewa)
"Kejadian sore sekira pukul 17.30 sampai 18.00 WIB, tidak ada korban jiwa, kami mengimbau untuk membubarkan diri," jelas Twedi.
Selepas magrib, bentrok justru bergeser ke wilayah Kota Bekasi di Jalan Raya Setu Bantargebang dekat perumahan Bekasi Timur Regency (BTR).
Di bentrokan susulan ini, diduga terdapat korban jiwa.
Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Bentrok Ormas di Bekasi, Satu Orang Jadi Korban Tewas