TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep melakukan kegiatan blusukan ke Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kaesang berbincang-bincang dengan sejumlah pedagang dan mendengarkan keluhan dari mereka.
Satu di antara penjual di sana mengeluhkan merosotnya daya beli karena masuknya marketplace.
Kaesang mengatakan bahwa memang keluhan itu ditampung pihaknya di PSI. Namun dia menekankan bagaimana dunia jual beli kini juga sudah berubah.
"Nanti kita dari teman-teman PSI kita pikirkan aplikasi atau wadah buat ibu-ibu bapak-bapak berdagang di sini supaya bisa jualan online," kata Kaesang di lokasi, Jumat (20/10/2023).
Kaesang juga berencana menghubungi sejumlah petinggi marketplace besar dan mengusahakan para pedagang di Pasar Kebayoran sebagai suplier mereka.
"Kebetulan kami kenal dengan pemilik-pemiliknya apakah bisa didukung juga, karena kan kita tahu kayak Shopee sendiri ada di Solo punya sekolah UMKM. Mereka membantu untuk menaikkelaskan UMKM ini mungkin yang di Jakarta bisa dilakukan hal yang sama, saya rasa mungkin mereka punya tapi saya enggak kurang monitor saja tapi saya tahu mereka punya di Solo," kata dia.
Selain soal omzet, Kaesang juga mendengarkan keluhan dan aspirasi para pedagang terkait lokasi berjualan yang diharapkan bisa mendapatkan tempat yang layak.
"Kita lihat sendiri banyak pedagang yang berjualan di emperan, banyak dari mereka yang meminta untuk bisa dapat tempat jualan yang lebih nyaman," kata dia.
Baca juga: Kaesang Temui Airlangga Hartarto di Kantor DPP Golkar Sore Ini, Ada Apa?
Semua keluhan dan masukan para pedagang tersebut, nantinya akan Kaesang sampaikan kepada para kadernya yang duduk di legislatif Provinsi DKI Jakarta.
"Kita dorong, kami pasti selalu catat apa poin yang kita dengar, nanti kita kasih yang ada di legislatif untuk menyuarakan, yang bisa kami lakukan hanya itu," kata dia.
Kaesang juga memahami bahwa di kursi eksekutif, hany ada satu kader PSI yang duduk dan itu tidak bersinggungan langsung dengan perdagangan.
"Kita kan belum ada temen di eksekutif hanga Pak Wamen (Wamen ATR/BPN Raja Juli Antoni) tapi kan itu hanya masalah pertanahan, ini kan tinggal masalah bayar atau enggak dibayar, untuk tempat relokasinya saya juga saran apakah mau kalau pasar ini direnovasi," pungkasnya.