Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menangkap enam siswa SMA yang diduga menyebarkan informasi hoaks soal teror bom di Koja Trade Mall, Jakarta Utara.
Dalam aksinya, para pelajar tersebut membawa nama bomber Noordin M Top saat bercanda menyebarkan informasi hoaks tersebut.
"Isinya ancaman tadi yang mengatasnamakan Nurdin M Top. Itu hanya mainan di antara mereka," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan, Kamis (2/11/2023).
Diketahui Noordin M Top merupakan dalang dari sejumlah aksi terorisme di Indonesia mulai dari kasus Bom JW Marriott pada tahun 2003, Bom Kedutaan Besar Australia pada tahun 2004, tiga restoran padat warga asing di Denpasar, Bali, pada tahun 2005, serta Bom Mega Kuningan pada tahun 2009.
Gidion mengatakan, teror tersebut hanya candaan semata yang disebarkan melalui media sosial.
Baca juga: Aksi Konyol 6 Pelajar SMA Kirim Teror Bom ke Pusat Perbelanjaan Jakut: Pelaku Ada Wanita
Setelah dilakukan penelusuran, dipastikan tidak ada bom di Koja Trade Mall.
"Di satu sisi, anak ini mainan tidak pada tempatnya, tetapi secara SOP sudah kita pastikan lokasinya aman dan aktivitas normal, tidak ada masalah," kata dia.
"Kapolsek dapat laporan ada ancaman bom, kemudian sesuai dengan SOP-nya kalau namanya ancaman tetap didatangkan terhadap obyek itu, nah dan sudah dilakukan pemeriksaan, dan nihil, tidak ada indikasi," imbuhnya.
Ancaman Teror Bom
Sebelumnya, Siang ini, Kamis (2/11/2023), sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Utara diancam teror bom.
Koja Trade Mall (KTM), Koja, Jakarta Utara, menerima teror bom dari orang tak dikenal sekitar pukul 10.00 WIB.
Teror bom ini diterima pihak mall melalui pesan singkat Instagram.
Baca juga: Pakistan Usir 1,73 Juta Migran Ilegal Afghanistan, Buntut 24 Teror Bom Bunuh Diri
Pengirim mencantumkan sebuah tangkapan layar yang berisi ancaman bahwa di area KTM akan segera terjadi peledakan bom.
Hal tersebut pun membuat panik manajemen mall yang langsung melaporkan teror bom itu ke Polsek Koja.
Manajer Koja Trade Mall, Yogi mengatakan ancaman ini diterima oleh tim promosi yang mengelola akun Instagram.
"Tadi kira-kira jam 10.15 WIB, tim saya di PR mengecek IG (Instagram). IG kami IG promosi mengenai gedung dan keramaian," ucap Yogi di lokasi.
"Begitu dicek, ternyata di dalam ada informasi dari followers yang biasanya mengikuti kegiatan kami. Di dalamnya ada capture berupa ancaman," katanya.
Menerima pesan singkat Instagram, manajemen KTM langsung melapor ke Polsek Koja.
Polisi pun langsung datang ke lokasi untuk melalukan sterilisasi dan penyisiran pusat perbelanjaan tersebut.
"Jadi ancaman itu intinya, eh nanti di sekitar Koja ada berupa bom. Bom seperti apa? Kan kami belum tahu nih. Yang tahu tentunya para ahlinya di kepolisian. Pak Kapolsek dengan pengalaman luar biasa bersama timnya gercep," ucapnya.
Terpisah, pihak kepolisian langsung mendatangi mal tersebut setelah mendapatkan laporan tersebut untuk melakukan sterilisasi.