Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses penangkapan tersangka kasus narkoba yakni Steven Arthur Ristiady yang juga asisten pedangdut Saipul Jamil menuai kritik.
Terkait itu, anggota yang terlibat dalam penangkapan tersebut tengah diperiksa oleh Seksi Propam karena diduga ada pelanggaran standar operasional prosedur (SOP).
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Syahduddi mengatakan di satu sisi dia mengapresiasi dalam memberantas narkoba.
"Namun di sisi lain, ketika ada indikasi pelanggaran prosedur dalam tindakannya maka pihaknya tidak akan segan-segan memberikan punishment kepada setiap anggota yang melanggar," kata Syahduddi kepada wartawan, Selasa (9/1/2024).
Saat ini, kata Syahduddi, anggota Unit Reserse Narkoba Polsek Tambora yang tidak disebutkan namanya itu saat ini sudah dibebastugaskan untuk menjalani pemeriksaan.
"Kami menjamin pemeriksaan Propam terhadap anggota yang terlibat dalam penangkapan tersebut berjalan dengan obyektif dan bisa memberikan rasa keadilan bagi semua pihak," ucapnya.
Tak Hanya Polisi yang Menangkap
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seseorang diduga pedangdut Saipul Jamil yang tengah menangis di Jalan Bus TransJakarta.
Dari video yang diunggah akun Instagram @jakartabarat24jam, terlihat Saipul yang duduk di barrier tengah diamankan oleh sejumlah orang yang salah satunya memakai jaket bertulisan 'polisi'.
Terlihat anggota polisi berseragam bebas alias preman berupaya membawa dirinya yang sudah dalam kondisi tangan diborgol ke dalam mobil.
Berdasar di video itu, peristiwa penangkapan terhadap Saipul Jamil ini terjadi di sekitar Halte Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pad Jumat (5/1/2024) sekitar pukul 15.00 WIB.
Syahduddi sebelumnya mengatakan dalam proses penangkapan terhadap Saipul Jamil disebut tak hanya anggota polisi.
“Jadi kita sudah melihat tayangan video tersebut yang mengetuk kaca, yang memukul tersangka S ini dan juga yang memaki-maki dengan bahasa kasar. Setelah kita cross-check terhadap tiga orang penyidik yang berada di TKP dan juga videonya, itu bukan anggota kami,” kata Syahduddi saat jumpa pers, Sabtu (6/1/2024).
Warga yang berada di lokasi saat itu banyak yang membantu menangkap karena mobil yang dikendarai Steven saat itu menabrak dua pengendara motor, sehingga mengundang amarah masyarakat sekitar.
“Ketika ada kendaraan yang berperilaku tidak wajar di jalan dan menabrak beberapa pengemudi kendaraan bermotor lainnya. Sehingga timbul inisiatif dari warga masyarakat untuk melakukan pengejaran,” ucapnya.
Lalu, dalam video juga terdapat pria yang menggunakan jaket berwarna merah maroon yang terlihat arogan saat menangkap Steven.
Namun, Syahduddi membantah jika pria tersebut merupakan anggota Polisi.
Baca juga: Proses Penangkapannya di Jalanan Jadi Sorotan, Saipul Jamil Sebut Polisi Sudah Minta Maaf
“Dan ketika sudah dapat sudah diamankan mereka juga berusaha untuk membuka itu dan kalau di tayangan video itu kan ada orang yang menggunakan hoodie warna merah maroon. Kalau gak salah itu setelah kita telisik juga bukan polisi,” ucapnya.
“Nah ini sedang kita cari juga orang itu sehingga memang kesimpang siuran inilah yang nanti akan diklarifikasi oleh saudara SJ. Bahwa memang fakta di lapangan petugas yang ada di lapangan tidak melakukan pemukulan ataupun berkata kasar terhadap pelaku atas nama S,” sambungnya.
Termasuk, Syahduddi juga membantah kalau ada anggotanya yang berteriak
‘Tembak’ seperti yang terdengar dalam video yang viral di media sosial.