News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cinta Segitiga Berujung Maut

Mimpi-mimpi Indriana untuk Orangtua Sirna seusai Dibunuh Caleg DPR: Ibu Harus Lihat Indri Sukses

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tempat tidur Indriana Dewi Eka Saputri para unit kontrakan tempat tinggalnya bersama kedua orangtua, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024). Terkuak mimpi Indriana Dewi Eka Saputri (24) pupus setelah menjadi korban pembunuhan di Bogor.

TRIBUNNEWS.COM - Sederet impian Indriana Dewi Eka Saputri (24) sirna seusai dibunuh dengan sadis oleh pasangan kekasih Didot Alfiansyah dan Devara Putri Prananda (24).

Motif pembunuhan itu dilatarbelakangi cinta segitiga.

Indriana diketahui menjalin hubungan asmara dengan Didot.

Sementara Didot juga memiliki hubungan asmara dengan Devara yang merupakan calon legislatif (caleg) DPR RI.

Semasa hidup, Indriana memiliki sejumlah impian untuk membahagiakan keluarganya, terutama sang ibu.

Mimpi-mimpi itu ditulis Indriana di papan tulis di atas tempat tidurnya.

Indriana dan keluarga tinggal di sebuah kontrakan berurukan 4x2 meter di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur.

Dari papan tulis itu terungkap Indriana ingin membangun sebuah masjid.

Tak hanya itu, Indriana juga ingin membelikan sang ibu rumah seharga Rp 100 juta dan mobil.

"Bangun masjid," tulis Indriana sebagaimana terlihat di papan tulis itu, Senin (4/2/2024), dilansir TribunJakarta.com.

Indriana berusaha mewujudkan impiannya itu sejak bekerja sebagai marketing di sebuah perusahaan di SCBD, Jakarta pada 2019 silam.

Baca juga: Kejamnya Didot: Bersedia Disuruh Bunuh Indriana Dewi Eka, Padahal Pelaku Bisa Kerja Karena Korban

Pada bagian atas papan tertulis, 'Bismillahirrahmanirrahim'.

Kemudian di bawahnya tertulis cita-cita Indriana membahagiakan kedua orang tuanya diawali kata dream atau mimpi.

Ia bahkan juga punya impian untuk membeli rumah untuk dirinya sendiri seharga Rp 1,5 miliar.

"Ibu (punya) rumah (di) Jawa (Rp 100 juta). Punya rumah sendiri. Pajero Sport (2020)," tulis Indriana lagi.

Di bawah goresan cita-citanya itu, Indriana menuliskan kalimat ukuran yang lebih besar.

Menggunakan tinta berwarna biru, Indriana mengungkapkan keinginannya membuat sang ibu bahagia.

"Buat ibu bahagia dan bangga. Ibu harus lihat Indri sukses, untuk ibu," tulisnya.

Di papan tulis itu, Indriana juga menuliskan kata-kata semangat untuk dirinya sendiri.

Ia ingin membuktikan diri dari hasil kerjanya dan bukan orang yang dapat diremehkan.

"Semangat Indriana. Doa dan usahanya kencengin," terangnya.

Tulang Punggung Keluarga

Ibu korban, Endang Tatik mengungkapkan, Indriana bekerja keras untuk membantu ekonomi keluarga.

Diketahui, Endang merupakan ibu rumah tangga, sedangkan suaminya, Mohamad Roi bekerja sebagai tukang ojek pangkalan.

"Dia kerja untuk bantu orang tua. Penghasilannya Alhamdulillah untuk kebutuhan kita, keluarga."

"Karena orang tuanya cuma begini, bapaknya cuma tukang ojek pangkalan, saya di rumah saja," ungkap Endang kepada TribunJakarta.com, Senin.

Di mata Endang, Indriana merupakan belahan jiwanya dan anak yang baik.

Kepergian Indriana yang begitu tragis meninggalkan luka mendalam bagi Endang dan suaminya.

Unit kontrakan tempat Indriana Dewi Eka Saputri tinggal bersama kedua orangtuanya di RT 06/RW 14, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (3/3/2024). (Bima Putra/TribunJakarta.com)

"Anak saya baik, enggak punya masalah apa pun, ibaratnya anak saya memang itu nyawa saya, anak saya adalah satu-satunya," tandas dia.

Kronologi Pembunuhan

Indriana dibunuh di Bukit Pelangi, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/2/2024).

Jasadnya kemudian dibuang di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar, Jumat (23/2/2024).

Devara Putri Prananda dan Didot Aliansyah bekerjasama untuk menghabisi nyawa Indriana.

Sementara Muhammad Reza, merupakan eksekutor.

Indriana dihabisi sebagai syarat Didot bisa kembali ke pelukan Devara.

"Awalnya memang Didot ini sudah menjalin hubungan asmara dengan tersangka, pacaran juga dengan korban," kata Dirreskrimum Polda Jawa Barat (Jabar), Kombes Surawan, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Karena Didot ingin kembali pada Devara, Devara pun memberikan syarat yang berat.

"Devara ini menghendaki apabila memang Didot ingin kembali kepada dia, harus salah satu tidak ada di muka bumi, artinya harus dihilangkan," terangnya.

Devara lalu meminta Didot untuk mencari eksekutor pembunuhan Indriana.

Baca juga: Kejamnya Didot: Bersedia Disuruh Bunuh Indriana Dewi Eka, Padahal Pelaku Bisa Kerja Karena Korban

Dalam melancarkan aksinya, Didot dan Reza pura-pura mengajak Indriana pergi jalan-jalan dari Jakarta ke Sentul, Bogor.

Mereka menggunakan mobil Avanza yang disewa pada Selasa (20/2/2024).

Setibanya di Kawasan Bukit Pelangi Sentul, Reza menjerat leher Indriana dengan ikat pinggang selama 15 menit sampai korban tewas.

"Mereka semua melakukan ini secara terencana, kemudian mencari tempat yang aman untuk melakukan pembunuhan terhadap korban," kata Surawan usai olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalan Bukit Pelangi Sentul," Jumat (1/3/2024), dikutip dari Kompas.com.

Setelah itu, Didot dan Reza berangkat ke Jakarta menjemput Devara sambil membawa jasad korban.

Keesokan harinya, Rabu (21/2/2024) sekira pukul 12.30 WIB, para pelaku membawa jasad korban menuju Pangandaran melalui Tol Cipali Cirebon.

Setibanya di Kuningan, mobil yang mereka sewa rusak dan akhirnya ditowing atau diangkut ke bengkel.

Selama di dalam mobil, mulut korban ditutup masker seolah-olah terlihat tidur.

"Selama di mobil, korban itu didudukkan di jok belakang, ditutup dengan masker yang seolah-olah dia tidur."

"Di tengah jalan, korban kemudian ditidurkan di jok belakang karena bisa dibuat tempat tidur," ungkap dia.

Pada Jumat (23/2/2024) sekira pukul 02.00 WIB, Didot dan Devara mengeluarkan jasad korban dari mobil.

Mereka membuangnya ke jurang di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar.

Saat dibuang, jasad korban ditutup dengan selimut.

Pelaku kemudian mengambil barang mewah milik korban berupa tas merek Louis Vuiton dan jam tangan merek Rolex.

Kedua barang itu kemudian dijual oleh Didot dan Devara.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Bangun Masjid Sampai Rumah Rp1,5 Miliar, Terkuak Mimpi Indriana Dewi Pupus Dibunuh Caleg DPR-Pacar

Dan di TribunnewsBogor.com dengan judul Kondisi Rumah Wanita Korban Pembunuhan di Bogor, Pakai Jam Rolex dan Tas LV, Tinggalnya Ngontrak

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJakarta.com/Bima Putra, TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti, Kompas.com/Afdhalul Ikhsan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini