TRIBUNNEWS.COM - Inilah fakta terbaru soal kasus pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri (24).
Diketahui, Indriana dibunuh oleh Reza, orang suruhan Didot Alfiansyah dan Devara Putri Prananda.
Motif pembunuhan ini adalah cinta segitika antara Indriana, Didot dan Devara.
Didot dan Devara merupakan pasangan kekasih, sementara Indriana merupakan selingkuhan dari Didot.
Ternyata, selama berhubungan, Didot hanya memanfaatkan harta Indriani.
Selama lima bulan terakhir menjalin hubungan, Didot diketahui memanipulasi Indriana hingga korban mau menyerahkan sejumlah harta benda dari hasil kerja kerasnya.
Bahkan dua bulan sebelum Didot bersama kekasih hatinya yang bernama Devara Putri Prananda menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi Indriana, korban sempat menyerahkan mobil yang baru dibeli kepada Didot.
Mobil Honda Brio milik Indriana yang biasa diparkir korban dekat unit kontrakannya di RT 06/RW 14, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur itu diserahkan secara tiba-tiba tanpa alasan.
"Mobil diserahkan ke pacarnya. Katanya dipinjam pacarnya, tapi dikasih sama BPKB-nya," kata Ketua RT 06/RW 14, Eko Sudiyanto di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024).
Hingga kini pun tidak diketahui pasti keberadaan unit mobil Honda Brio yang dibeli Indriana dari hasil kerja keras sebagai marketing pada satu perusahaan di Jakarta tersebut.
Diharapkan hasil penyidikan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Barat lah yang nantinya dapat mengungkap kasus pembunuhan Indriana secara utuh.
Baca juga: Devara, Caleg Otak Pembunuhan Indriana Disebut Beli iPhone Pakai Uang Hasil Penjualan Barang Korban
Pasalnya berdasar hasil penyidikan sementara terdapat barang Indriana yang dijual pelaku, sehingga selain pasal pembunuhan mereka dijerat Pasal pencurian disertai kekerasan.
"Ada warga yang bilang sudah dijual, tapi saya enggak tahu pasti. Pokoknya itu mobil belum lama dibeli, sekitar tahun 2022 dibeli. Biasa diparkir dekat kantor kelurahan," ujar Eko.
Tidak hanya terkait materi, pada dua bulan sebelum pembunuhan terjadi Indriana pun sempat berbaik hati menolong Didot hingga dapat bekerja pada divisi dan perusahaan yang sama.
Tapi kebaikan hati Indriana tersebut justru dimanfaatkan, karena selama menjalin hubungan saja Didot tidak pernah menunjukkan adab yang baik bahkan terhadap keluarga Indriana.
Selama lima bulan berpacaran, Didot kerap terlihat hanya mengantarkan Indriana hingga ujung gang menuju unit kontrakan atau bahkan hanya sebatas kantor Kelurahan Cipinang Besar Utara.
Didot bahkan tidak pernah terlihat singgah ke unit kontrakan sederhana berukuran sekitar 4X2 meter yang dihuni Indriana bersama orangtuanya, Mohamad Roi dan Endang Tatik.
"Saudara dari ibunya pernah cerita ketika bapaknya ngojek di Gambir, ya biasa saja kayak enggak kenal. Berarti kan sudah ketahuan memang punya gelagat enggak baik," tutur Eko.
Kronologi Pembunuhan
Indriana sebelumnya tewas di bunuh di Bukit Pelangi Bogor, pada 20 Februari 2024 lalu.
Ia dibunuh oleh Muhammad Reza Swastika atas perintah Didot dan kekasihnya Devara yang juga merupakan seorang Caleg DPR RI dari Partai Garuda dapil Jawa Barat IX.
Awal mula pembunuhan ini dilatarbelakangi oleh cemburu buta dan cinta segita.
Devara yang juga kekasih Didot mengetahui hubungan asmara Didot dengan Indriana.
Karena cemburut buta, Devara lalu meminta Didot menghanisi nyawa Indriana.
Hal ini kemudian dituruti oleh pelaku Didot.
Keduanya lalu meminta bantuan Muhammad Reza untuk menghabisi nyawa korban dengan iming-iming imbalan Rp50 juta.
Saat peristiwa terjadi, korban diajak jalan-jalan oleh pelaku Didot dan Reza menggunakan mobil sewaan.
Kedua pelaku mengajak korban pergi bersama ke kawasan Sentul, Bogor.
Hingga setibanya disana, Reza menjerat Indriana dengan ikat pinggang hingga korban tak bernafas.
Jasad korban lalu dibuang ke jurang di belakang Tugu Gajah Kota Banjar dengan ditutup menggunakan selimut, pada Jumat (23/2/2024).
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terungkap Didot Hanya Manfaatkan Harta Indriana Dewi Sebelum Lakukan Pembunuhan Berencana