TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terungkap asal usul fenomena banjir dengan warna air keunguan di area Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Diduga banjir dengan warn air keungungan itu akibat kontaminasi limbah.
Menurut petugas kebersihan di lokasi, ada dugaan air banjir tercemar oli dari ruko-ruko yang menyediakan onderdil untuk perbaikan kapal di lokasi.
"Dari ruko-ruko itu, oli bekas apa terhambat itu, airnya nggak ngalir," ucap Didi, petugas kebersihan di Pelabuhan Muara Baru, Jumat (8/3/2024).
Didi mengatakan, kondisi banjir berwarna keunguan itu baru dilihatnya beberapa waktu belakangan.
Titik banjir yang berada di jalan akses ruko tersebut sering juga dilintasi kendaraan yang mengangkut onderdil kapal yang masih dalam kondisi berlumuran oli.
"Jadi ada onderdil apa, ada sebagian kayak perbaikan mesin, atau apalah perbaikan gitu, berceceran, kebetulan aja kali," ucap Didi.
Sementara itu, pegawai salah satu ruko perbaikan kapal, Andra Efendi mengatakan, banjir di lokasi memang sudah lama menggenangi wilayah itu.
Genangan tersebut adalah sisa-sisa banjir rob besar yang memang rutin terjadi di pesisir Muara Baru.
Kemudian, ketika banjir rob surut, genangan di depan ruko itu tak ikut mengering lantaran tidak bisa mengalir.
"Pas udah mobil lewat motor lewat dia berubah jadi warna ungu gini. Ini sudah lama nggak kering-kering begini," kata Andra.
Diketahui, air berwarna ungu keruh merendam jalanan akses ruko Gedung Penunjang Kegiatan Nelayan di pelabuhan tersebut, tepatnya di ruas Jalan Cumi Raya.
Pantauan di lokasi, banjir berwarna ungu ini merendam jalanan di depan ruko dengan panjang area yang terendam hampir 100 meter.
Hanya ada satu titik di Jalan Cumi Raya yang terendam banjir berwarna ungu tersebut.
Terlihat juga sejumlah sampah plastik mengotori permukaan air yang merendam jalanan depan ruko itu.
Di sisi lain, meski berwarna ungu, tidak tercium bau apapun dari air banjir yang berada di lokasi.
Banjir Warna Ungu Sudah Berhari-hari
Salah seorang warga, Andika mengatakan, fenomena banjir berwarna ungu ini sudah dilihatnya sekitar tiga hari belakangan.
Sebelum berubah keunguan, banjir yang diduga akibat air pasang laut memang sudah merendam jalanan di depan ruko itu, namun warnanya bening kehitaman.
"Ini bukan kali, ini banjir. Ini sudah sekitar tiga harian. Tiba-tiba berubah kayak gini, tadinya biasa sih warnanya item gitu, tahu-tahu udah jadi ungu begini," kata Andika di lokasi, Kamis (7/3/2024).
Baca juga: Banjir Produk Impor di Tanah Abang, Menteri Teten Pastikan Sudah Ada Pengaturan Pengetatannya
Andika mengaku baru pertama kali melihat fenomena ini.
Ia pun mengira-ngira perubahan warna air menjadi keunguan diduga akibat limbah, namun entah dari mana.
Menurut Andika, jalanan yang terendam banjir berwarna ungu itu sebelumnya sering dilintasi motor dan mobil orang-orang yang beraktivitas di ruko.
Namun, karena ada banjir, kini jalanan tersebut dijauhi sementara.
"Sebelumnya belum pernah kayak gini, ini aslinya jalanan. Biasa buat motor dan mobil lewat. Dulu sempat kering, tiba-tiba ada air banjir rob, nggak ngalir dia mampet di sini," kata Andika.
"Gedung ruko-ruko ini, ada aktivitas setiap hari. Orang keluar masuk lewatnya samping," sambung dia.
Belum dapat dipastikan penyebab terjadinya banjir berwarna ungu tersebut.
Namun, warga menduga ada limbah yang mencemari air tersebut sehingga terjadi perubahan warna.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Fenomena Banjir Warna Ungu di Muara Baru, Diduga Akibat Kontaminasi Oli dari Ruko Onderdil Kapal,