TRIBUNNEWS.COM - MI (17), sopir truk yang menyebabkan kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Jakarta Timur, berkelakar siap tanggung jawab.
Total ada sembilan mobil yang terlibat dalam kecelakaan yang terjadi pada Rabu (27/3/2024).
"Jadi sembilan (mobil) di TKP, ada update," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, di kantornya, Kamis (28/3/2024), dilansir Kompas.com.
MI mengendari truknya secara ugal-ugalan hingga mengakibatkan tabrakan beruntun.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, namun ada empat orang mengalami luka-luka.
Ade menuturkan, kecelakaan bermula ketika truk yang dikendarai MI menabrak Mitsubishi Xpander dan Honda Brio.
"Kemudian (kendaraan) ketiga kena lagi ke angkot accord, keempat kena ke mobil Isuzu, kelima kena ke mobil listrik Hyundai," jelas Ade.
Truk itu lantas menabrak mobil boks Suzuky Carry, mobil pikap, dan Isuzu Traga.
"Traga pikap ini terpelanting ke kanan, ada empat orang yang jadi korban. Terbanting ke kanan ke Yaris," tandasnya.
Setelah menyebabkan kecelakaan beruntun, sopir truk mengaku siap bertanggung jawab.
Hal itu disampaikan MI ketika diperiksa polisi, hingga videonya pun viral di media sosial.
Baca juga: Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Utama jadi Tersangka, Mengaku akan Beli Mobil Korban
"Aku mau tanggung jawab," kata MI saat mendapat perawatan di Rumah Sakit UKI Cawang, dilansir TribunJakarta.com.
Ia juga mengaku sebelum kecelakaan terjadi, sempat menyerempet dua mobil yakni Xpander dan Honda Brio.
Namun, ketika korban protes, MI justru merasa sakit hati dan malah menabrak kedua mobil tersebut hingga rusak parah.
"Saya sakit hati karena mobil yang saya serempet itu. Saya sakit hatinya di situ."
"Kalau kita itu di jalan kita harus tanggung jawab, kalau ada apa-apa kita harus tanggung jawab."
"Saya beli semua mobil itu," kelakarnya.
MI bahkan mengaku siap dipenjara atas perbuatannya yang menyebabkan kecelakaan beruntun di GT Halim Utama.
"Iya enggak apa-apa, kalau saya salah mau dipenjara, enggak apa-apa," ucapnya.
MI juga menyebut memiliki bos yang akan bertanggung jawab atas kerusakan yang sudah ia perbuat.
"Saya ada bosnya mobil saya itu, mau dipenjara juga enggak apa-apa," terangnya.
Terpisah, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman, mengatakan kecelakaan beruntun itu didahului dengan kecelakaan pertama yang dialami truk furnitur di 300 meter sebelum gerbang tol.
"Kami melihat beberapa CCTV yang ada, kejadian bermula dari (kecelakaan) dua kendaraan sebelum TKP) kedua (di GT Halim Utama," katanya, Rabu (27/3/2024), dilansir Kompas.com.
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki detail kecelakaan yang terjadi di tempat kejadian perkara (TKP) pertama.
Namun, setelah kecelakaan pertama itu, truk furnitur lanjut memacu kendaraannya dengan kencang ke arah gerbang tol.
Padahal, sudah ada antrean kendaraan di gerbang tol tersebut.
"Sehingga dia menerobos dan mendorong kendaraan pikap sampai terlempar ke gardu lima," ungkap dia.
Polisi akan mendalami penyebab sopir truk terus melajukan kendaraannya dengan kencang setelah mengalami kecelakaan yang pertama.
Adapun polisi telah menetapkan MI sebagai tersangka dalam kecelakaan beruntun tersebut.
"Sudah (ditetapkan jadi tersangka), (pelaku) sudah diamankan," kata Direktur Penegakkan Hukum Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso.
Penyidik juga telah melakukan tes urine kepada sopir truk dan hasilnya negatif narkoba.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pengakuan Kocak Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di Halim, Siap Beli Semua Mobil yang Rusak
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJakarta.com, Kompas.com/Zintan Prihatini)