News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua Petani Kampung Susun Bayam Ditangkap, Istri: Suami Saya Dicekik, Saya Masak Porak Poranda

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam, M Furqon

"Kalau saya kan karena tadinya memang saya bilang kalau suami saya ditangkap ya saya harus ikut. Apa alasannya saya pingin tahu," jelas Munjiah.

Munjiah mengungkapkan, alasan polisi menjemput paksa suaminya karena Furqon tidak menanggapi surat panggilan kedua.

"Karena tidak menanggapi pelayangan surat kedua, jadi mereka merasa tidak dihargai," tuturnya.

Ditangkap jelang buka puasa

Munjiah istri Furqon ketua petani Kampung Susun Bayam (KSB) yang dijemput paksa polisi. Rabu (3/4/2024) (KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU)

Aksi jemput paksa tersebut sangat disesalkan warga Kampung Susun Bayam (KSB).

Hal tersebut membuat warga KSB melakukan protes keras lantaran polisi tak menunjukkan surat penangkapan yang jelas saat mengamankan Furqon.

"Penjemputan paksa ketua kampung tani kami sore kemarin (Selasa 2 April 2024) pukul 17.52 WIB, menjelang buka puasa tanpa adanya surat perintah atau bukti yang ditunjukan oleh pihak kepolisian. Kita sebut sebagai penculikan," tutur Yusron Sekjend Nasional Front Perjuangan Pemuda Indonesia.

Baca juga: Anies Mengaku Sulit Bertemu dengan Masyarakat Kampung Bayam: Saya Datang ke Sana Diam-diam

Yusron menjelaskan, penjemputan paksa Furqon dianggap mencederai upaya mediasi warga KSB dengan berbagai pihak.

"Tanggal 1 April kami melakukan pramediasi oleh Komnas Hak Asasi Manusia (HAM). Komnas HAM menilai polemik ini sudah terlalu berlarut-larut," sambungnya.

Menurut Yusron, Komnas HAM juga sudah memberikan surat kepada pihak kepolisian agar tidak melakukan tindakan selama proses mediasi berjalan.

Namun, ternyata pihak kepolisian justru melakukan penangkapan kepada Furqon pada Selasa kemarin.

Sementara itu, istri dari Furqon, Munjiah (47) menyebut alasan pihak kepolisian melakukan penjemputan paksa karena suaminya tidak menanggapi surat panggilan kedua.

"Karena tidak menanggapi pelayangan surat kedua, jadi mereka merasa tidak dihargai," ucap Munjiah. (Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini