Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Yeee! Happy Birthday, Komu!"
Sorak sorai pengunjung di Pusat Primata Schmutzer Taman Margasatwa (TM) Ragunan mewarnai perayaan ulang tahun ke-27 gorila bernama Komu pada Minggu (14/4/2024).
Tepat pukul 10.30 WIB, zoo keeper membuka kandang Komu.
Di area enclosure-nya, sudah terpasang backdrop bertuliskan "Happy Birthday Komu" dengan latar belakang warna hijau dan kuning.
Tak hanya itu, berbagai kado juga tersedia layaknya perayaan ulang tahun manusia.
Tentu saja Komu langsung menuju ke arah kado yang berisi makanan terfavoritnya.
Indra penciuman gorila dataran rendah barat (western lowland) ini memang terlampau sensitif kalau soal makanan.
Bungkus kado berwarna kuning, kedua dari ujung kanan pengunjung langsung dirobeknya.
Di dalamnya terdapat markisa dan mangga, buah kesukaan Komu.
"Yang favorit kan kebetulan tadi ada markisa, mangga. Kebetulan yang pertama kali dia buka tadi itu," ujar Dwi Suprihadi, zoo keeper yang merawat gorila di Ragunan.
Selain markisa dan mangga, gorila bontot di Ragunan ini juga mendapat kado berupa buah-buahan lain. Beberapa di antaranya ada jeruk bali, apel, pir, anggur, dan kelapa.
Dengan malu-malu, dia menyantap semua hadiah itu. Terkadang dia bersembunyi di balik pepohonan. Tak jarang pula dia menikmati buah-buahan itu sembari membelakangi pengunjung.
"Sifatnya gorila memang cenderung pemalu. Yang saat ini lagi dinikmati sama si Komu tuh ada kuaci. Kemudian ada kelapa, ada jeruk bali. Kelapa juga sudah mulai dikupas. Jeruk bali yang belum," kata Dwi sembari sesekali memperhatikan Komu yang berulang tahun.
Tak hanya Komu, pada momen ini pengunjung juga mendapat hadiah.
Dwi dan zoo keeper lainnya mengadakan kuis kecil-kecilan mengenai gorila di TM Ragunan.
Kuis itu dibawakan dengan cara sederhana, hanya berbekal microfon dan speaker kecil.
"Sebutkan tiga nama gorila yang ada di sini!" ujar rekan Dwi di hadapan pengunjung yang berkerumun.
Beberapa di antaranya hanya bisa menjawab satu atau dua nama.
Namun pada akhirnya seorang pria paruh baya berhasil menjawab pertanyaan secara utuh.
"Komu, Kumbo, Kihi," ujarnya.
Hadiah pun diberikan kepada pengunjung tersebut.
"Ya kecil-kecilan saja sih, kayak stiker gitu. Tadi juga ada pertanyaan soal tanggal lahir mereka, terus orang tua mereka," kata Dwi soal kuis di hari ulang tahun Komu.
Di momen ulang tahun ini, Dwi sempat mengenang saat pertama kali dia bertemu Komu dan dua gorila lainnya.
Pertemuan pertama itu terjadi 22 tahun silam, di mana Komu masih berusia 5 tahun dan dua gorila lainnya berusia 7 tahun.
Ketiganya merupakan saudara berbeda ibu yang didatangkan dari Kebun Binatang Howletts, Inggris.
Dwi masih ingat betul bahwa saat itu ketiganya masih seberat 35 kilogram. Kini bayi-bayi gorila itu sudah tumbuh dewasa
"Sekarang sudah 190-an kilo," ujar Dwi sembari tersenyum.
Saat pertama kali tiba di TM Ragunan, Komu yang berusia paling muda justru menjadi yang paling aktif.
Setiap sudut enklosur dijelajahinya begitu tiba di Ragunan.
Bahkan salah satu kegemarannya yakni memanjat pohon kelapa yang ada di dalam enklosur.
"Yang paling bisa manjat pohon itu si Komu. Jadi di sini ada dua pohon kelapa. Kalau pohon kelapa itu lagi berbuah, Komu yg panjat kelapanya, yang ambil. Dan abang-abangnya mengikuti yang dia lakukan."
Selain memanjat sendiri, untuk urusan makan, para gorila di Ragunan juga diberikan makan (feeding) oleh para zoo keeper.
Ada lima waktu dalam sehari bagi para gorila untuk makan, yakni pukul 7.30, 9.00, 12.00, 15.00, dan 17.00.
Menu makannya divariasikan antara buah-buahan dan sayur-mayur.
"Cuma variasi-variasi buah buahan sayur-sayuran. Dilempar, bergantung dia nanti posisinya di mana, maunya dia di mana, jadi kita ikutin," ujar Dwi.
Menurut Dwi, feeding hanya dapat dilakukan oleh zoo keeper.
Untuk itu, pengunjung diimbau agar tidak melemparkan makanan bagi satwa-satwa, termasuk gorila.
Tak hanya makanan, seluruh benda pun dilarang keras untuk dilemparkan ke area enklosur para satwa.
Kemudian pengunjung juga diwanti-wanti untuk tidak berteriak-teriak di dekat satwa, terlebih meledek gorila.
"Jangan kempar-lempar, jangan mengganggu mereka. Kalau sedang berkunjung di area gorila mohon tidak berisik. Biasanya mereka suka merespon. Jadi jangan teriak-teriak."