TRIBUNNEWS.COM - Proses penyelidikan kasus kematian anggota Satlantas Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi masih dilakukan.
Polisi berusia 33 tahun tersebut tewas di dalam mobil Toyota Alphard yang terparkir di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).
Kasi Humas Polresta Manado, Ipda Agus Haryono, mengatakan Kapolresta Manado, Kombes Pol Julianto Sirait, ikut mengawal kasus ini dan masih berada di Jakarta.
"Masih di Jakarta Pak Kapolres. Kami sementara melakukan pendalaman terkait kasus ini," ungkapnya, Minggu (28/4/2024), dikutip dari TribunManado.com.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Brigadir Ridhal Ali Tomi tewas bunuh diri dengan cara menembakkan senjata api ke kepalanya.
"Untuk sementara seperti itu, diduga yang bersangkutan bunuh diri," sambungnya.
Sebanyak 15 saksi yang berada di TKP telah diperiksa.
Pihak keluarga juga menolak proses autopsi.
"Keluarga korban sudah membuat surat pernyataan dan menolak dilakukan autopsi, dan sudah menerima penyelidikan sementara dan sebab-sebab kematian yang bersangkutan," tuturnya.
Ipda Agus Haryono menyatakan Brigadir Ridhal pergi ke Jakarta untuk cuti dan tidak seharusnya membawa senjata api.
Diketahui, senjata api milik korban yakni Merk HS-9, Nomor H258799, Kaliber 9,9 mm.
Baca juga: Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Kompolnas Minta Kematian Brigadir RAT Diusut Secara Transparan
"Yang bersangkutan izin menjenguk kerabatnya di Jakarta, secara SOP baik izin maupun cuti ya tidak boleh membawa senjata api," tegasnya.
Menurutnya, Brigadir Ridhal harus menitipkan senjata apinya ke bagian logistik Polresta Manado ketika ingin cuti kerja.
"Jadi ini kelalaian yang bersangkutan, karena tidak sempat dititipkan," tukasnya.
Sosok Brigadir Ridhal
Istri Brigadir Ridhal, Novita Husain, mengatakan suaminya berangkat ke Jakarta untuk bertugas menjadi ajudan dari seorang Polwan.
"Ke Jakarta katanya menjadi ajudan. Saya tau bosnya itu Polwan, yang bawa dia ke Jakarta, cuma saya tidak mau menyebutkan namanya, mohon maaf," ucapnya, Jumat.
Sebelum tewas, Brigadir Ridhal sempat mengeluhkan masalah pekerjaan.
"Pernah lewat telepon almarhum bilang sudah tidak nyaman lagi kerja di situ, saya juga tidak tahu maksudnya apa," bebernya.
Sepupu Brigadir Ridhal, Rudi Dagong, mengatakan pihak keluarga kaget ketika mendengar kabar kematian ini.
Baca juga: Mobil Alphard hingga Garis Polisi Masih Ada di Rumah Mewah Tempat Polisi Manado Tewas Bunuh Diri
Brigadir Ridhal tewas meninggalkan istri dan tiga orang anak.
"Anaknya yang bungsu baru usia tiga bulan. Yang paling tua baru kelas satu SD," jelasnya, Jumat.
Menurutnya, Brigadir Ridhal merupakan sosok yang ramah dan selalu berbaur dengan masyarakat.
Motif Diselidiki
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal, mengatakan penyidik masih mendalami motif Brigadir Ridhal melakukan bunuh diri.
"Dugaan (motif Brigadir Ridhal bunuh diri) masalah pribadi," ungkapnya, Sabtu (27/4/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.
Proses penyelidikan masih dilakukan dengan meminta keterangan dari keluarga dan istri korban.
"Namun, masih akan kita dalami kepada pihak istri, keluarga, dan kerabat," tukasnya.
Ia menambahkan Brigadir Ridhal berada di Jakarta lantaran sedang cuti.
Baca juga: CCTV Detik-detik Anggota Polresta Manado Tembak Kepala Sendiri di Dalam Mobil di Mampang
Jenazah telah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"(Jenazah) masih di Kramat Jati, akan diambil keluarganya dibawa ke Manado," tuturnya.
Petugas masih berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk pengambilan jenazah.
Senpi Diamankan
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, menyatakan senjata api yang ditemukan di dalam mobil diamankan dan dijadikan barang bukti.
"Kami menemukan beberapa barang bukti di dalam mobil tersebut berupa satu pucuk senjata api jenis HS dengan kaliber 9 milimeter," ujarnya.
Di dalam mobil juga ditemukan kartu identitas korban.
"Dan juga kami menemukan identitas korban inisial RA adalah salah satu petugas kepolisian yang bertugas di Polresta Manado," sambungnya.
Sejumlah rekaman CCTV di sekitar lokasi penemuan jasad juga diamankan.
Baca juga: Dor! Anggota Polresta Manado Tewas Diduga Tertembak di Mampang Prapatan, Masih Pakai Sabuk Pengaman
"Dari keterangan saksi dan juga barang bukti serta digital forensik yang kami dapatkan, kami bisa menyimpulkan bahwa dugaan sementara yang bersangkutan melakukan bunuh diri," ungkapnya.
Mobil yang dikendarai Brigadir Ridhal yakni Toyota Alphard berpelat nomor B 1544 QH.
Brigadir Ridal tewas di kursi kemudi dalam posisi masih terpasang sabuk pengaman.
Anggota Polresta Manado tersebut mengenakan kaos biru dan celana panjang hitam.
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa klik link berikut.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunManado.com dengan judul Polresta Manado Sulut Sebut Almarhum Brigadir Ridhal Ali Lalai: Harusnya Senpi Dititip ke Logistik dan TribunJakarta.com dengan judul Di Dalam Alphard, Brigadir Ridhal Bunuh Diri Tembak Pelipis Pakai Senpi HS 9 Milimeter
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Annas Furqon) (TribunManado.com/Gladi Manegal/Rhendi Umar)