Diketahui, senjata api milik korban yakni Merk HS-9, Nomor H258799, Kaliber 9,9 mm.
"Yang bersangkutan izin menjenguk kerabatnya di Jakarta, secara SOP baik izin maupun cuti ya tidak boleh membawa senjata api," tegasnya.
Menurutnya, Brigadir Ridhal harus menitipkan senjata apinya ke bagian logistik Polresta Manado ketika ingin cuti kerja.
"Jadi ini kelalaian yang bersangkutan, karena tidak sempat dititipkan," tukasnya.
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa klik link berikut.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunManado.com dengan judul Ada Kejanggalan Kematian Brigadir Ridhal, Novita Husain Ungkap Sifat Sang Suami
dan TribunJakarta.com dengan judul Indra Pratama Ketua Pemenangan Gibran, Momen Sang Bos Diantar Brigadir RAT ke Jatim Dilihat Tetangga
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Annas Furqon) (TribunManado.com/Gladi Manegal/Rhendi Umar)