Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI Jaya) menyadari optimisme dan pesimisme tengah membayangi pengusaha pasca status ibu kota negara lepas dari Jakarta.
Namun meski kelak Jakarta tak lagi menjadi ibu kota, HIPMI Jaya tetap optimis Daerah Khusus Jakarta akan punya potensi besar menjadi kota global.
“Tidak dapat dipungkiri ya, optimisme dan pesimisme kini tengah membayangi pengusaha paska status ibu kota negara terlepas dari Jakarta. Tak lagi Jakarta Sentris, seyogianya menjadi tantangan dan peluang untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global,” kata Ketua Umum BPC HIPMI Jakarta Selatan, Muhammad Assad kepada wartawan, Jumat, (7/6/2024).
Merujuk pada sumbangan 17,8 persen terhadap ekonomi nasional, Jakarta ke depan diyakini akan tetap menjadi pilar sekaligus motor perekonomian nasional, meski status ibu kota pindah ke Nusantara di Kalimantan Timur.
Dalam cakupan lebih luas, Assad menuturkan bahwa aglomerasi Jabodetabekjur telah menyumbang kontribusi ekonomi nasional menjadi 23,8 persen, sehingga pengusaha khususnya HIPMI Jaya, diharapkan punya semangat dan kepribadian sebagai pengusaha.
Menurutnya perlu sosok pemimpin yang menjiwai HIPMI agar para pengusaha yang bernaung di dalamnya dapat tetap tangguh menatap masa depan Jakarta.
“Butuh sosok leadership yang menjiwai ruh HIPMI, pengusaha pejuang-pejuang pengusaha, sehingga kader- kader HIPMI tidak saja diharapkan menjadi pengusaha nasional yang tangguh tetapi juga menjadi pengusaha yang berwawasan kebangsaan dan memiliki kepedulian terhadap tuntutan nurani rakyat,” jelas Assad.
Sosok tersebut kata Assad, ada pada diri Ketua Umum BPC HIPMI Kepulauan Seribu, Rangga Derana Niode.
Assad menilai Derana memiliki pemahaman yang mendalam mengenai tantangan perekonomian yang dihadapi oleh para pengusaha muda dan pelaku bisnis di Jakarta.
Kepemimpinan Derana diharapkan dapat memberikan solusi yang inovatif dan efektif dalam menghadapi dinamika ekonomi yang terus berkembang.
Dara kelahiran 1985 ini diyakini mampu menjadi akselerator BPD HIPMI Jaya, meski Jakarta tak lagi menyandang status ibu kota Negara.
Baca juga: HUT ke-50 Tahun, HIPMI Jaya Siap Ambil Peran Bangun Ekosistem Jakarta Jadi Pusat Perekonomian RI
“Melihat personality beliau sangat baik, humble dan performance serta program kerja Derana selama ini, saya yakin mampu mengakselerasi seluruh usaha dan upaya kader BPD HIPMI Jaya,” ujar Assad.