TRIBUNNEWS.COM - Polda Metro Jaya menangkap gadis berinisial KS (17) yang membunuh ayahnya sendiri, Syafrin (55).
Pelaku melakukan pembunuhan di kios korban yang terletak di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Jasad korban pertama kali ditemukan karyawan toko dalam kondisi bersimbah darah.
Selain melakukan pembunuhan, KS juga mengambil handphone serta sepeda motor korban.
Diketahui, korban tinggal di kios bersama dua anak perempuannya, KS dan adiknya yang masih 15 tahun.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan penyidik masih mencari sepeda motor yang dibawa kabur pelaku.
"Belum diamankan. Alasannya KS HP korban ada di dalam motor, tapi pada faktanya disita dari dia."
"Berarti kan dia mengambil, pekerjaan anak ini ngamen, anak-anak punk," paparnya, Senin (24/6/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.
Saat diperiksa, KS mengaku sakit hati dengan perlakuan hingga ucapan ayahnya.
"Karena sering dimarahi, kadang dipukul, dituduh mengambil barang milik korban, bahkan pernah dikatakan anak haram oleh korban. Ini berdasarkan keterangan tersangka," jelasnya.
Polisi masih mendalami motif pembunuhan dengan memeriksa sejumlah saksi.
Baca juga: Kesaksian Ketua RW di Duren Sawit usai Bos Perabot Tewas, Anak Korban Sering Keluar Masuk Kios
"Tentunya keterangan tersangka itu tidak berdiri sendiri rekan-rekan. Sekali lagi harus dikaitkan atau dibuat match atau dibuat harus sesuai dengan barang bukti, keterangan saksi, serta alat bukti yang lain," tukasnya.
Sebelumnya, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro, Jaya AKBP Titus Yudho Ully, mengatakan pelaku kasus pembunuhan ini hanya satu yakni KS.
"Sudah dilakukan penangkapan terhadap pelaku pembunuhan di toko serbaguna, Duren Sawit," ucapnya, Senin (24/6/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.
Awalnya, warga mengira korban dibunuh dua anaknya lantaran keduanya tak ada di TKP.
Bahkan, kedua anak perempuan korban tak bisa dihubungi ketika jasad korban dibawa ke rumah sakit.
Menurut Titus, pelaku pembunuhan ditetapkan hanya satu orang setelah dilakukan penyelidikan.
"Sesuai dengan fakta dan pemeriksaan awal yang kami lakukan, untuk pelaku hanya satu. Kalau disebutkan oleh pihak lain ada dua, silahkan di konfirmasi ke pihak tersebut."
"Karena dari awal kami yang menangkap dan memeriksa. Sesuai dengan fakta penyidikan, pelaku hanya satu orang," tukasnya.
Baca juga: Bos Parabotan di Duren Sawit Jadi Korban Pembunuhan, Pelaku Kedua Putrinya Sendiri
Salah satu warga, Komaruddin, mengatakan K merupakan anak pertama dan jarang terlihat di kios.
Kios tersebut baru disewa Syafrin dua bulan lalu.
Komaruddin mengaku sering mendengar K terlibat cekcok dengan ayahnya.
"Karena ada uang Rp2 juta, Rp3 juta (milik Syafrin) dibawa anaknya," terangnya.
K pulang ke rumah jika uangnya habis dan meminta lagi ke korban.
Warga heran dengan perilaku K yang sering tak pulang dan tidak peduli dengan kondisi ayahnya.
Baca juga: 5 Fakta Aksi Sadis Dua Remaja, Putri Kandung Bos Perabot Habisi Nyawa Ayahnya di Duren Sawit
"Kalau sudah habis duit balik lagi. Menurut karyawan dan pedagang di situ kadang (anak perempuan Syafrin) suka menginap, kadang suka keluar tiga hari sampai seminggu enggak pulang," tandasnya.
K dan adiknya yang berusia 15 tahun sudah tak bersekolah.
Korban yang baru menyewa kios tercatat sebagai warga Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Kabarnya anak-anaknya sudah enggak sekolah. Saya enggak mengenal persis karena almarhum baru dua bulan tinggal. Tapi karyawannya itu selama dua bulan ikut sama almarhum," jelasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Bos Perabot di Duren Sawit Diduga Dibunuh, Jasadnya Ditemukan Tertutup Selimut
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Bima Putra)