Selain itu, pihak klinik melakukan mediasi dengan keluarga korban dan sepakat berdamai.
Pihak klinik juga menyatakan akan membantu anak ENS yang masih balita.
“Dengan mediasi ini, akhirnya keluarga korban dan juga pihak klinik kecantikan sepakat berdamai,” katanya.
Klinik Pernah Dilaporkan Kasus yang Sama
Polres Metro Depok yang menangani kasus ini mengungkapkan bahwa klinik kecantikan tempat ENS sedot lemak itu pernah dilaporkan ke polisi pada 2023 lalu.
Kapolres Metro Depok Kombes Pol. Arya Perdana mengatakan, WSJ Beauty Clinic dilaporkan atas kasus dugaan malapraktik yang sama.
“Sebelumnya sama sedot lemak juga di tahun 2023. Tetapi kita tidak mendalami lagi soal itu, pokoknya kejadian sama tahun 2023,” ujar Arya, Minggu (28/7/2024), dilansir Kompas.com.
Diceritakan Arya, pada saat itu, terdapat pasien mengeluhkan efek samping setelah menjalani prosedur kecantikan di klinik tersebut.
Namun, kasus itu tak dilanjutkan karena pihak korban mencabut laporannya.
Arya pun berpendapat, sudah ada kesepakatan antara klinik dan korban mengenai hal tersebut.
“Seperti mungkin ada kesepakatan antara pihak klinik dan korban. Kalau tidak salah, korbannya masih ada (hidup),” ujar Arya.
Untuk kasus ENS ini, Arya mengatakan pihaknya telah memeriksa dua saksi dalam kasus ini, yakni dokter dan suami pemilik klinik kecantikan WSJ Beauty Clinic tersebut.
“Dokter dan suami pemilik klinik,” kata Arya kepada awak media, Minggu (28/7/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.
“Sampai saat ini sudah ada 2 orang saksi yang kita periksa, sudah dua saksi kita interogasi, kita peroleh keterangan bahwa memang ada kejadiannya,” sambungnya.
Sementara itu, berdasarkan penyelidikan sementara, ENS meninggal diduga karena mengalami pecah pembuluh darah saat menjalani operasi sedit lemak pada bagian lengan kanan dan kiri.