Rikardo menjelaskan, sebelum menjalani prosedur sedot lemak, pasien diminta melakukan pengecekan di laboratorium.
Hal itu bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien sebelum sedot lemak dilakukan.
Berdasarkan hasil pengecekan laboratorium, korban dinyatakan dalam kondisi baik.
Bahkan, korban sempat mengaku telah beristirahat selama dua hari sebelum tindakan sedot lemak.
Setelah korban meninggal dunia, barulah diketahui bahwa wanita 30 tahun itu tidak jujur kepada dokter.
Ternyata, korban belum menjalani istirahat selama dua hari sebagai prosedur penanganan medis.
"Dokter klinik langsung bertindak cepat, hingga akhirnya saat dalam perjalanan dokter baru mengetahui kalau korban menjawab tidak jujur."
"Lantaran saat ditanya sudah istirahat, korban menjawab dua hari sudah istirahat. Namun, saat ditanya oleh sopir yang mengantar, korban dijemput di bandara, saat itu korban baru tiba dari Medan," paparnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Ini Kronologi Ella Nanda Tewas usai Sedot Lemak di Klinik Kecantikan Depok, Sempat Pendarahan
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami, Wartakotalive.com/M Rifqi Ibnumasy) (Kompas.com)