klinik itu dalam keadaan tutup dan tidak ada aktivitas apa pun sejak hari Sabtu (27/7/2024).
Pagar besi warna hitam yang membatasi halaman klinik dan jalanan pun tertutup rapat.
Baca juga: Polisi Periksa 2 Saksi Terkait Dugaan Malapraktik Klinik Kecantikan yang Tewaskan Wanita di Depok
Padahal, papan informasi di depan menyatakan klinik tersebut buka antara pukul 09.30-20.00 WIB.
Ella datang ke klinik itu dalam keadaan sehat. Namun pihak klinik mengabarkan bahwa Ella mengalami kondisi kritis hingga dilarikan ke rumah sakit dan tidak terselamatkan.
Imam Sutrisno mengungkapkan klinik tersebut tutup dalam beberapa hari terakhir.
Tetapi, Imam tidak mengetahui adanya kasus pasien tewas di klinik kecantikan
Ia malah mengungkapkan adanya mekanisme perizinan klinik kecantikan di wilayahnya itu.
Kata Imam, pengurus lingkungan tidak dilibatkan dalam perizinan operasional tempat usaha.
"Operasional sebagai sebuah usaha itu nggak pernah lewat kita karena regulasinya," kata Imam, Minggu (28/7/2024).
"Ini juga jadi suatu pertanyaan enggak pernah melibatkan RT/RW terus sampai kelurahan," sambungnya.
Kata Imam, izin usaha langsung ke dinas terkait tanpa memberitahu mereka selaku pengurus lingkungan.
Namun, patut disayangkan jika terjadi sesuatu persoalan atau masalah pengurus lingkungan setempat turut dimintai keterangan.
"Termasuk macam penduduk saja begitu ada yang pindahan dari wilayah mana masuk ke sini atau dari sini masuk keluar itu langsung ke Dukcapil Kecamatan, kita tidak tahu apa-apa," ungkapnya.
Imam menambahkan, pemilik klinik kecantikan itu hanya memberitahu kepada pengurus lingkungan saat hendak mendirikan bangunan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Terungkap Peyebab Tewasnya ENS Wanita Asal Medan, Pembuluh Darahnya Pecah saat Operasi Sedot Lemak