Pihak keluarga kemudian baru dapat memastikannya usai melewati tes DNA.
"Orang tuanya belum bisa kasih keputusan waktu itu, tidak berani, jadi kan tes ini dulu, tes DNA, dua hari hasilnya ternyata benar dia (Farhan)," jelasnya.
Sebagai informasi, Udin menuturkan jenazah Farhan akhirnya dibawa petugas forensik dari Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur ke kediamannya di Gang Makam RT 01 RW 02, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi pada Kamis (26/9/2024).
Jenazah diperkirakan tiba di rumah duka sekira pukul 19.00 WIB.
Sesampainya di rumah duka, pihak keluarga tidak kuasa menahan tangis ketika peti jenazah dengan warna cokelat dikeluarkan dari mobil ambulans.
Isak tangis juga didasari pihak keluarga yang tidak menyangka akan kepergian dari pria yang memiliki satu orang kakak kandung dan satu adik itu.
Baca juga: Propam Polda Metro Jaya Periksa 17 Polisi Buntut Temuan 7 Mayat Remaja di Kali Bekasi
Sifat dan perilaku baik dari almarhum semasa hidup yang dikenal taat beribadah saat ini hanya tinggal kenangan.
"Almarhum itu taat ibadah, baik banget, agamanya juga kuat, rajin ibadah, itu yang keingat kalau sama almarhum," imbuhnya.
Udin menyampaikan semasa hidup, Farhan kerap mengikuti agenda pengajian.
Bahkan, Farhan kerap memilih waktu untuk ibadah jika dibandingkan dengan aktivitas berkumpul degan teman-teman alias nongkrong.
Baca juga: Kadiv Propam Janji Tindak Anggota Berbuat Pelanggaran dalam Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi
"Tidak, tidak pernah nongkrong, ibadahnya terus rutin ikut pengajian juga, kami tahu dia (Farhan) gitu anaknya baik, jarang pulang malam," ucapnya.
Kini Udin menuturkan pihak keluarga masih sangat terpukul atas peristiwa tersebut.
Jenazah Farhan pun sudah dikebumikan di makam Padurenan yang berada lebih kurang 400 meter dari kediamannya.
"Keluarga masih pada nangis semua gitu, karena sedih namanya ditinggal anaknya, semua pada pingsan," katanya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Erik S)(Kompas.com/Febryan Kevin Candra Kurniawan)
Baca berita lainnya terkait 7 Mayat Mengapung di Bekasi.