TRIBUNNEWS.COM - Berikut prakiraan cuaca hari ini di DKI Jakarta menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Minggu (8/12/2024).
Prakiraan cuaca DKI Jakarta hari ini, hujan berpotensi turun sepanjang hari.
Dikutip dari laporan ikhtisar cuaca BMKG periode 7-9 Desember, berikut prakiraan cuaca Jakarta hari ini:
Pagi (07.00-13.00 WIB)
Kondisi cuaca secara umum berawan tebal.
Hujan ringan berpotensi terjadi di sejumlah wilayah.
Seperti Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.
Siang (13.00-19.00 WIB)
Kondisi langit berawan tebal.
Hujan sedang berpotensi terjadi di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.
Baca juga: Penanganan Darurat Banjr dan Longsor Sukabumi Diproyeksikan Selesai dalam 2 Pekan
Malam (19.00-01.00 WIB)
Pada malam hari, hujan ringan berpotensi terjadi di DKI Jakarta.
Sementara hujan disertai petir berpotensi terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Dini Hari (01.00-07.00 WIB)
Memasuki hari Senin dini hari, BMKG mengungkapkan potensi hujan disertai petir tetap terjadi.
Kemunculan Bibit Siklon Tropis di Samudra Hindia
Sebelumnya, BMKG mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia, sebelah barat daya Banten
Bibit siklon tropis ini diperkirakan memberikan dampak terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut di sebagian wilayah Indonesia pada 6 hingga 8 Desember 2024.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut, dampak dari keberadaan bibit Siklon Tropis 91S diperkirakan meliputi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Jabodetabek.
Sementara itu di wilayah perairan selatan Selat Sunda, dampak angin kencang dapat mencapai kisaran 15-25 knot (27-46 km/jam).
Selain itu, kata dia, gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter diprediksi terjadi di kawasan Samudra Hindia, khususnya di selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur.
Gelombang yang lebih tinggi, dengan ketinggian antara 2,5 hingga 4,0 meter, berpotensi terjadi di perairan Bengkulu - Enggano, Perairan Barat Lampung, Samudra Hindia barat Bengkulu - Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan Selatan Banten, Perairan Garut - Pangandaran, hingga Samudra Hindia di barat daya Banten dan selatan Jawa Tengah.
Pada lapisan atmosfer yang lebih tinggi, 3000 kaki (sekitar 900-an meter), lanjut Dwikorita, kecepatan angin diperkirakan dapat mencapai hingga 35 knot (65 km/jam), kondisi ini menunjukkan potensi cuaca signifikan di wilayah sekitarnya.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi, seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, serta dampak yang mungkin ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin akibat keberadaan bibit siklon ini," ungkap Dwikorita di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
"Khusus kepada pengguna transportasi laut dan nelayan, kami menyarankan untuk sementara waktu menghentikan aktivitas di wilayah laut, mengingat ancaman gelombang tinggi yang dapat mencapai 4 hingga 6 meter di sekitar perairan selatan Jawa bagian barat. Kami mohon masyarakat tidak menganggap remeh keberadaan bibit siklon ini demi keselamatan bersama," tambah dia.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)