Berdasarkan keterangan pihak sekolah, pelaku sering tertidur di kelas saat jam pelajaran.
"Ya betul jadi itu berawal dari laporan guru kelas karena suka tidur di kelas anak tersebut."
"Kemudian, oleh karena itu, dari ibu anak tersebut membawa ke psikolog untuk memeriksa. Itu yang terjadi menurut keterangan dari ibu," ungkap Nurma.
Akan tetapi, Nurma tak menjelaskan secara detail penyebab MAS sering tertidur di kelas.
Menurutnya, hal tersebut masih didalami oleh penyidik.
"Ya itu yang kita gali dan kita tanya. Keterangan dari gurunya karena memang suka tidur di kelas kemudian dilaporkan ke orangtuanya, yaitu ibunya," ujarnya.
Selain itu, AP juga mengungkapkan perilaku MAS pada malam sebelum peristiwa penusukan.
Menurut keterangannya, kala itu sang anak masih bersikap normal.
Bahkan mereka masih sempat untuk makan malam bersama.
MAS juga tak menunjukkan gelagat yang aneh. Bahkan sang anak masih bercanda dengan keluarganya.
"Jadi sebelum tidur, mereka makan bareng, lanjut bercanda, ya masih tertawa," ujar Nurma.
AP pun tak menyangka anak semata wayangnya berbuat nekat dengan menusuk suami dan ibunya hingga tewas.
Namun, setelah diperlihatkan rekaman CCTV oleh penyidik, AP akhirnya menerima kenyataan bahwa MAS yang melakukan pembunuhan.
"Ya dari keterangan ibunya, ibunya juga tidak menyangka kalau akan terjadi seperti yang kita lihat bersama. Semua (CCTV) sudah kita perlihatkan," ungkap Nurma.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul: Dalami Kasus Pembunuhan Ayah dan Nenek di Jaksel, Polisi Periksa Ibu Kandung MAS, Ini Hasilnya.
(Tribunnews.com/Deni)(WartaKotalive.com/Miftahul Munir)