Dimulai dari cedera yang dialami Marc Marquez hingga Pol Espargaro yang belum menemukan ritmenya, membuat si orange ini kesulitan bersaing di grid depan.
Namun jika melihat performa yang menanjak dari Pol, sudah saatnya Honda juga mendengarkan apa yang menjadi saran dari tandem The Baby Alien ini.
Maklum, RC213V terkenal dengan kemampuannya yang cenderung mengarah kepada gaya balap Marc Marquez.
Namun Honda juga tidak bisa memaksakan sepenuhnya terus-menerus bergentung kepada The Baby Alien,
Pol Espargaro bisa menjadi jawaban atas paceklik kemenangan yang dialami oleh Repsol Honda.
Apalagi cedera lengan kanan yang mendera Marquez belum sepenuhnya pulih.
Pada tes pramusim Mandalika kemarin, yang bersangkutan sempat mengeluhkan rasa sakit pada lengan kanannya.
"Memang benar menikmati adalah satu-satunya cara untuk bertahan hidup saat ini karena saya sangat lelah dari awal, saya pikir semua orang. Tapi hari ini saya merasakan sakit di bahu saya dan itu sebabnya saya tidak melakukan banyak time attack," buka Marc Marquez, seperti yang dikutip dari laman Motosan.
Evolusi RC213V yang mengandalkan banyak perubahan pada sisi engine hingga aerodinamis menuntut Marquez mau tau mau harus mengubah gaya balapnya lebih slowly.
RC213V diakui juara dunia delapan kali itu sebagai motor yang potensial. Namun dirinya tak menampik ada beberapa hal yang harus dia adaptasikan untuk benar-benar mengeluarkan kemampuan terbaik dari si kuda besi Repsol Honda.
"Motornya melaju cepat dan saya suka itu. Namun di beberapa asapek lainnya, saya harus kembali melakukan adaptasi demi hasil yang lebih maksimal lagi," tambah pembalap kelahiran Cervera, Spanyol itu.
Bak kata pepatah tak ada rotan, akar pun jadi. Melihat bagaimana The Baby Alien yang masih tahap 'pengenalan' kepada the new RC213V, maka HRC bisa mengharapkan tuah dari Pol Espargaro.
Bukan menjadi rahasia lagi jika pengembangan RC213V banyak mendapatkan masukan dari Pol.
Dia memiliki peran besar sebagai subjek pengembangan motor Honda ketika Marquez menepi lantaran cedera.