TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah reformasi, nilai-nilai luhur yang diwariskan para pendiri bangsa terpinggirkan begitu saja.
Begitupun dengan Pancasila, sila-sila yang ada dalam Pancasila dicampakkan, diganti dengan nilai-nilai asing yang tidak sepenuhnya sesuai bagi bangsa Indonesia.
Bahkan Pancasila sebagai ideologi, sempat menjadi musuh dan dimusihi bangsa Indonesia.
Pemerintah hasil reformasi telah melupakan ideologi bangsanya sendiri.
Pemerintah juga lupa kalau ideologi itu sesungguhnya sangat penting.
Karena itu, sosialisasi MPR yang selama ini dijalankan diharapkan menjadi contoh yang bagus agar ditiru oleh pemerintah dimasa yang akan datang.
Pernyataan itu disampaikan Anggota Badan Sosialisasi MPR Khatibul Umam Wiranu, usai menutup kegiatan Pelatihan untuk pelatih dikalangan dosen perguruan tinggi di provinsi Lampung, pada Senin (11/4/2016) malam.
Acara tersebut berlangsung dihotel Seven Kota Lampung.
Bangsa yang besar kata Khatibul adalah bangsa yang memperhatikan nilai-nilai luhur bangsanya sendiri.
Karena itu pemerintah harus segera menyadari pentingnya ideologi bagi masa depan bangsa.
Jangan sampai Konflik yang sudah terjadi dibanyak tempat, terus meluas karena tak terselesaikan.
Sudah waktunya konflik antara agama, etnis dan golongan itu berhenti. Caranya adalah dengan melakukan internalisasi nilai-nilai Pancasasila, dimulai daripara pejabat.