TRIBUNNEWS.COM - Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, mengatakan akan meluruskan kembali tujuan berbangsa dan bernegara melalui haluan negara. Haluan negara sangat penting untuk mewujudkan keadlian sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Sepakat semua di MPR. Oleh karena itu, kami melaksanakan tahapan-tahapan pengumpulan bahan haluan negara yang seperti apa, isinya apa saja, siapa yang membuat dan bagaimana akibat hukumnya. Mudah-mudahan nanti Oktober (2016) sudah bisa selesai, dan akan dilanjutkan (amandemen konstitusi) oleh MPR pada 2017 mendatang," katanya usai membuka secara resmi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kampus Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT), Tomohon, Sulawesi Utara, Selasa (17/5) petang.
Dalam paparannya, Zulkifli menceritakan, di tahun 1960-an Bung Karno berpidato di sidang Umum PBB. Dalam pidatonya, kata dia, Bung Karno dengan tegas mengatakan bahwa Indonesia tidak ingin mempunyai ideologi ala barat maupun timur. Bung Karno mengatakan Indonesia punya ideologi sendiri yaitu Pancasila.
"Pancasila adalah cinta kasih, kasih sayang, gotong royong, dan musyawarah mufakat. Tapi, apakah cinta kasih dan kasih sayang itu masih melekat di keluarga kita sekarang ini. Itulah yang menjadi masalah," ujar Zulkifli.
Zulkifli juga memaparkan secara rinci mengenai makna setiap pilar negara yang terkandung dalam Empat Pilar yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.