MPR RI menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar dengan menggelar pertunjukan wayang golek, yang dibawakan dalang Ki Ujang Mukhtar AS dalam lakon Perebutan Tahta di Astina, di Lapangan Badak Putih, Jl. Brigjen Darsono, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor Jumat (17/11/2017) malam.
Acara ini dihadiri anggota MPR, Anton S. Suratto dan Dede Yusuf dari fraksi Demokrat, juga Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Irfan Suryanagara, Kepala Biro Administrasi dan Pengawasan Sekretariat Jendral MPR RI, Suryani S.H,Kepala Bagian Pengawasan Sekretariat Jenderal MPR Rharas Esthining Palupi,S.H,M.H dan Camat Cariu Didin Wahidin.
Anton yang kerap disapa Kang Anton mengatakan, kesenian daerah seperti wayang golek ini menjadi seni budaya Indonesia yang harus dilestarikan.
Pagelaran wayang golek ini menurut Anton, menjadi bagian dari Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang di dalamnya memuat Pancasila sebagai dasar ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 sebagai landasan konstitusional, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Sedangkan menurut Suryani, MPR menyenggarakan pagelaran seni budaya sebagai penerapan dari nilai-nilai luhur bangsa.
"Pemanfaatan seni budaya sebagai media dalam Sosialisasi Empat Pilar karena kesenian dinilai sebagai sarana efektif dan penting dalam kehidupan masyarakat kota dan desa," kata Suryani.
Lebih lanjut Suryani menjelaskan, wayang golek memiliki banyak peminat fanatik sehingga pesan-pesan sosial bisa disisipkan dalam lakon yang ditampilkan.
"Apresiasi disampaikan dalam bentuk konkrit. Tahun ini, untuk pertama kalinya wayang golek ditampilkan di Kecamatan Cariu, kerjasama antara Sekjen MPR RI dan pemerintah kabupaten Bogor," kata Suryani.
Dede Yusuf dan Anton di pertengahan pertunjukan naik ke panggung untuk melakukan dialog dengan dalang yang membawakan karakter tokoh populer Cepot tentang Empat Pilar dalam bahasa Sunda.
"Sebagai anggota MPR, saya ingin menjelaskan bagaimana Indonesia memiliki luas wilayah besar, memiliki jumlah penduduk terbesar keempat, multikultural dan satu bahasa bisa bersatu," katanya. Anton menambahkan, pilar merupakan landasan kebangsaan RI yang digagas oleh almarhum Taufik Kiemas dimana terdapat empat pilar di dalamnya.
Wayang golek merupakan ciri khas kesenian Jawa Barat sebagai seni pertunjukan rakyat dan memiliki fungsi dan kebutuhan spiritual maupun material. Selain dipagelarkan di acara perayaan, hajatan maupun pernikahan biasanya pagelaran wayang golek akan ditampikan sebagai sarana hiburan rakyat dan juga menjadi sarana untuk sosialisasi empat pilar MPR RI.