TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bertempat di Gedung Nusantara IV, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Sabtu (2/11) digelar Final Cerdas Cermat MPR 2019. Kegiatan ini merupakan salah satu metode Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau popular disebut Empat Pilar MPR. Dalam final ini bertanding SMAN 2 Kerinci Jambi, SMAN 3 Polewali Sulawesi Barat, dan SMAN 1 Brebes Jawa Tengah.
Dalam lomba mereka harus melalui dua segmen, yakni segmen kreativitas dan segmen perlombaan. Kreativitas di mana masing-masing sekolah menampilkan yel-yel tim yang harus mengacu pada 4 Pilar. Sedang dalam Perlombaan, mereka harus melalui babak kasus, benar-salah, dan satu lawan satu.
Menjadi Ketua Dewan Juri adalah Anggota MPR dari Fraksi PAN Alimin Abdullah, lomba berlangsung seru. Dalam babak kasus, masing-masing sekolah mempunyai nilai yang sama, 75. Selepas itu mereka saling kejar dan susul.
Baca: Bamsoet: Pengamanan Pilkada Serentak 2020 Salah Satu Tugas Utama Kapolri Baru
Saat babak benar-salah, SMAN 2 Kerinci berhasil memimpin lomba. Ia meninggalkan kedua regu lainnya. Di babak ini berlangsung panas sampai SMAN 3 Polewali protes atas jawaban yang diberikan kepada dewan juri.
Meski protes sudah dijawab namun mereka tetap memberikan argument yang cukup kuat. Dari sinilah akhirnya membuat semuanya, baik peserta maupun dewan juri, sepakat bahwa satu pertanyaan yang diajukan dan sudah dijawab oleh peserta diganti. Pembatalan satu pertanyaan sebenarnya juga diprotes oleh SMAN 2 Kerinci karena apa yang telah dijawab mempunyai potensi untuk meraih nilai total 10.
Ketika babak satu lawan satu, lomba bertambah seru. Sepuluh anggota tim, satu persatu ke depan untuk bertanding. Jawaban yang benar mendapat 10, yang salah dikurangi 5. Di babak ini, SMAN 1 Brebes sukses menjawab beberapa soal sehingga point sepuluh didapat secara berlipatlipat. Sementara SMAN 3 Polewali sering melakukan kesalahan dalam menjawab atau lebih dahulu memecet tombol sehingga tak tahu mesti menjawab apa, akibatnya berulang kali point mereka dikurangi 5.
Baca: MPR Sosialisasikan Empat Pilar di Pulau Bawean
Hingga akhirnya SMAN 1 Brebes berhasil memenangi lomba setelah mampu mengumpulkan nilai 209. Sedang SMAN 2 Kerinci meraih Juara II dengan nilai 191. SMAN 3 Polewali sebagai Juara III dengan point 156.
Raihan suara itu membuat Kontingen SMAN 1 Brebes kegirangan. Menurut pendamping sekolah itu, Maryati, kemenangan diraih karena kontingennya melakukan belajar dan berdoa. Dikatakan, sekolah itu melalui proses dari lomba di tingkat provinsi sehingga pembinaan di Semarang. "Kami melakukan sejak Juni", ujarnya.
Pembinaan yang dilakukan oleh sekolah yang berada di Pantura itu tak hanya dilakukan oleh guru namun juga dari Universitas Negeri Semarang. Lewat Dr. Suprayogi, dosen PKN Universitas Negeri Semarang, sekolah itu menjadi lebih matang. Dikatakan oleh Suprayogi, dirinya menambal kekurangan-kekurangan materi yang diberikan. "Kekurangan materi kami lengkapi", tuturnya.
Kegembiraan juga disampaikan oleh M. Raihan Dicky, juru bicara SMAN 1 Brebes. Dikatakan, diri dan temannya bersyukur kepada Allah sebab dengan rahmatnya bisa memenangi Final I. "Sehingga kami bisa melaju ke grandfinal", tuturnya. Pria yang bertubuh tambun itu juga mengucapkan terima kasih kepada para guru, pembina, dan pendamping. "Juga mengucapkan terima kasih kepada MPR karena dengan adanya lomba, diri dan rekannya bisa menambah wawasan mengenai tata negara.
Baca: Wacana Amendemen UUD, Syarif Hasan: MPR Buka Ruang Bagi Masukan Masyarakat
Kegembiraan dari SMAN 1 Brebes bertambah karena mereka juga memenangi lomba kreativitas. Ia meraih suara 87. Sedang SMAN 2 Kerinci mendapat 83 dan SMAN 3 Polewali meraih 85. Yel yel mereka memadukan berbagai musik dan dengung suara.
Alimin Abdullah dalam kesempatan itu merasa kagum dengan kekritisan peserta. Untuk itu dirinya memberi apresiasi kepada semua peserta. Sebagai anggota yang biasa melakukan sosialisasi, Alimin dalam kesempatan final dipercaya sebagai dewan juri secara berturut turut. (*)