TRIBUNNEWS.COM - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Tenggarong, Kalimantan Timur, menjadi juara nasional Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar MPR Tahun 2019.
SMAN 1 Tenggarong berhasil mengungguli SMAN 1 Brebes Jawa Tengah dan SMAN 2 Sampit Kalimantan Tengah dalam grand final LCC Empat Pilar MPR yang berlangsung di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (3/11/2019).
Dalam grand final, SMAN 1 Tenggarong berhasil menjadi juara pertama setelah meraih poin 199, diikuti SMAN 2 Sampit yang meraih poin 172 sebagai juara kedua, dan SMAN 1 Brebes dengan nilai 160 di tempat ketiga.
Grand Final LCC Empat Pilar MPR ini berlangsung cukup ketat. SMAN 1 Tenggarong yang tertinggal pada babak pertama dan kedua, berhasil merebut poin pada babak ketiga. Pada babak pertama, SMAN 1 Tenggarong hanya meraih 70 poin, sementara SMAN 1 Brebes dan SMAN 2 Sampit masing-masing meraih 75.
Pada babak kedua atau babak “benar salah”, SMAN 1 Tenggarong juga tertinggal. SMAN 1 Tenggarong hanya meraih poin 164, sementara SMAN 1 Brebes meraih poin tertinggi 170, dan SMAN 2 Sampit meraih poin 167. Persaingan di antara tiga sekolah pada grand final ini cukup ketat memasuki awal babak ketiga.
Pada babak ketiga, yaitu babak “satu lawan satu”, SMAN 1 Tenggarong berhasil merebut banyak poin. Babak ini adalah babak rebutan menjawab pertanyaan. Jika jawaban benar mendapat 10 poin, jika jawaban salah dikurangi 5 poin.
Inilah “babak keberuntungan” bagi SMAN 1 Tenggarong. Dalam “satu lawan satu”, siswa dari SMAN 1 Tenggarong berhasil merebut dan menjawab pertanyaan dengan benar. Sementara peserta SMAN 1 Brebes dan SMAN 2 Sampit sering melakukan kesalahan menjawab sehingga poin berkurang.
Setelah babak “satu lawan satu” berakhir, SMAN 1 Tenggarong memperoleh poin 199, sedangkan SMAN 2 Sampit memperoleh 172, dan poin SMAN 1 Brebes berkurang menjadi 160. SMAN 1 Tenggarong berhasil meraih juara pertama LCC Empat Pilar MPR tahun 2019.
Ketua Dewan Juri Idris Laena bangga dengan kemampuan para siswa peserta LCC Empat Pilar MPR. “Siswa peserta LCC dari setiap provinsi ini luar biasa. Mereka memahami, menghafal, dan membacakan, serta memberikan pandangan tentang Empat Pilar MPR. Ini sangat luar biasa,” ujar anggota MPR dari Fraksi Partai Golkar.
LCC ini, kata Idris Laena, adalah bagian dari Sosialisasi Empat Pilar MPR. “LCC Empat Pilar tingkat SLTA ini program yang akan terus kita laksanakan agar menjadi bagian dalam rangka mensosialisasikan nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki,” imbuhnya.
Menurut Idris, kegiatan LCC ini penting di tengah banyak problem kebangsaan khususnya pemahaman yang kurang tentang nilai-nilai kebangsaan itu. Di sisi lain, Pancasila sudah final, UUD NRI Tahun 1945 sudah menjadi hukum dasar, NKRI harga mati, dan Bhinneka Tunggal Ika memberi penguatan sebagai satu bangsa.
“Meskipun hanya diikuti siswa SLTA, tapi kegiatan LCC ini memberi pesan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk memahami nilai-nilai kebangsaan, supaya bisa menghindari adanya radikalisme, perbedaan pandangan tentang ideologi,” katanya.
Sementara itu Sri Sahid Adwiniyem, guru pembimbing SMAN 1 Tenggarong, mengungkapkan sudah mempersiapkan sejak setahun lalu untuk menghadapi LCC Empat Pilar MPR.
Persiapan dilakukan mulai dari seleksi para siswa dan memberikan materi seperti Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, Ketetapan MPR, wawasan nusantara (nama-nama pahlawan nasional, tarian daerah, dan lainnya). “Pemberian materi dilakukan setelah pelajaran di sekolah, bahkan liburan pun digunakan untuk menguasai materi,” ujarnya.
Mewakili SMAN 1 Tenggarong, Asyifa Idnu Rahmah mengaku terharu dengan kemenangan sebagai juara pertama LCC Empat Pilar MPR tingkat nasional. “Alhamdulillah sudah menjadi juara,” ucapnya.
“Persiapan yang dilakukan dengan menghafal materi lomba, seperti pasal-pasal di UUD NRI Tahun 1945, bagaimana menjawab pertanyaan dengan benar, teknik merebut pertanyaan, dan lainnya. Kita harus mengerti materi, jadi tidak sekadar hafal tapi juga mengerti konstitusi kita,” ujarnya. (*)