TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai sangat tepat jika MPR RI menganugerahkan almarhum Taufik Kiemas sebagai 'Bapak Empat Pilar MPR RI'. Mengingat jasa beliau dalam membangun paradigma kebangsaan, merajut kebersamaan dalam keberagaman, dan menyatukan visi ke-Indonesiaan.
"Di saat tantangan zaman semakin kompleks dan laju modernisasi kehidupan kian mengancam jati diri ke-Indonesian, kita semakin menyadari, bahwa nilai-nilai Empat Pilar MPR RI yang digagas almarhum Taufik Kiemas beserta Ketua MPR RI sebelumnya KH. Hidayat Nur Wahid merupakan legasi yang sepatutnya kita jadikan warisan kebangsaan yang mesti dijaga, dirawat, dan yang lebih penting lagi, di hadirkan dalam setiap ruang publik dalam tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," ujar Bamsoet dalam peringatan HUT ke-75 MPR RI, di Jakarta, Sabtu (29/8/2020).
Turut hadir para Wakil Ketua MPR RI antara lain Ahmad Basarah, Ahmad Muzani, Lestari Moerdijat, Jazilul Fawaid, dan Syarief Hasan. Hadir secara virtual antara lain Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Ketua DPD RI La Nyalla Mattaliti.
Mantan Ketua DPR RI ini menekankan, konstitusi dan MPR RI, seperti dua sisi mata uang, satu dan lainnya tidak dapat dipisahkan. Karenanya, peringatan Hari Ulang Tahun MPR merupakan wujud syukur atas kelancaran dan capaian kinerja pelaksanaan wewenang dan tugas MPR RI selama ini, sekaligus sebagai momentun melakukan refleksi dan proyeksi terhadap peran MPR RI ke depan dalam sistem ketatanegaraan.
"Sebagai rumah kebangsaan, pengawal ideologi Pancasila, dan kedaulatan rakyat, MPR RI merupakan representasi daulat rakyat yang menjembatani berbagai aspirasi masyarakat dan daerah, yang mengedepankan etika politik kebangsaan, dengan selalu berusaha menciptakan suasana harmonis antar kekuatan sosial politik dan antar kelompok kepentingan untuk mencapai kemajuan bangsa dan negara," tandas Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, dalam setiap aktivitasnya, MPR RI selalu mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa bahwa dalam menegakan kedaulatan rakyat dan kehidupan berdemokrasi memerlukan sikap dan tindakan saling menghormati.
Aktivitas kenegaraan harus selalu mengedepankan kejujuran, amanah, keteladanan, sikap toleransi, rasa malu, tanggung jawab, menjaga kehormatan, serta martabat diri sebagai warga bangsa.
"Karena itulah, MPR RI senantiasa menjadi pengatur cuaca dan iklim agar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam menghadapi berbagai tantangan bisa tetap teduh dan kondusif. Agar gerak roda penyelenggaraan negara dalam mewujudkan cita-cita nya tetap stabil, selaras dan seimbang. Sebagaimana ditunjukan almarhum Taufik Kiemas saat memimpin MPR RI pada periode 2009-2013 yang mendukung pemerintahan Presiden SBY, walaupun partai politiknya tak masuk dalam koalisi pemerintahan," pungkas Bamsoet. (*)